Bambang Haryo Kritik Pernyataan Sri Mulyani yang Sebut Dunia Sedang Krisis
Luqman Zainuddin
Selasa, 28 Februari 2023 - 09:35 WIB
Pengamat Kebijakan Publik, Bambang Haryo Soekartono mengkritik pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang menyebut dunia dalam keadaan krisis ekonomi dan pangan serta energi di tahun 2023.
Pernyataan tersebut acap kali disampaikan Sri Mulyani di beberapa kesempatan. Bahwa sejumlah negara akan mengalami kesulitan dan menyebutkan 2023 adalah tahun yang tidak menentu.
Menurut Bambang Haryo, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar karena tidak berdasar. Sebaliknya, penyataan itu malah berpotensi menjadi pemicu memanasnya hubungan diplomasi Indonesia dengan negara lain.
"Kondisi ekonomi di tahun 2022 di negara negara baik Asia, Eropa maupun Amerika bahkan lebih baik daripada kondisi ekonomi pada saat tahun 2019 sebelum pandemi dan prediksi tahun 2023 akan jauh lebih baik dari tahun 2022," kata Bambang Haryo dalam siaran persnya.
Baca juga: Gelar Library Talks, BI Ajak Masyarakat Giatkan Literasi di Era Digital
Sebagai contoh, sebut Bambang Haryo, pertumbuhan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara di tahun 2022 seperti Vietnam sebesar 8,02 persen, naik dari tahun 2019 sebesar 7,02 persen.
Kemudian di Philipina, pertumbuhan ekonominya pada 2022 sebesar 7,6 persen naik dari 2019 sebesar 6,12 persen, juga Malaysia pertumbuhan ekonominya di 2022 sebesar 8,7 persen naik dari 2019 yang hanya sebesar 4,41 persen.
Pernyataan tersebut acap kali disampaikan Sri Mulyani di beberapa kesempatan. Bahwa sejumlah negara akan mengalami kesulitan dan menyebutkan 2023 adalah tahun yang tidak menentu.
Menurut Bambang Haryo, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar karena tidak berdasar. Sebaliknya, penyataan itu malah berpotensi menjadi pemicu memanasnya hubungan diplomasi Indonesia dengan negara lain.
"Kondisi ekonomi di tahun 2022 di negara negara baik Asia, Eropa maupun Amerika bahkan lebih baik daripada kondisi ekonomi pada saat tahun 2019 sebelum pandemi dan prediksi tahun 2023 akan jauh lebih baik dari tahun 2022," kata Bambang Haryo dalam siaran persnya.
Baca juga: Gelar Library Talks, BI Ajak Masyarakat Giatkan Literasi di Era Digital
Sebagai contoh, sebut Bambang Haryo, pertumbuhan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara di tahun 2022 seperti Vietnam sebesar 8,02 persen, naik dari tahun 2019 sebesar 7,02 persen.
Kemudian di Philipina, pertumbuhan ekonominya pada 2022 sebesar 7,6 persen naik dari 2019 sebesar 6,12 persen, juga Malaysia pertumbuhan ekonominya di 2022 sebesar 8,7 persen naik dari 2019 yang hanya sebesar 4,41 persen.