BI Sebut Sektor Perikanan Topang Pertumbuhan Ekonomi Sulsel
Tri Yari Kurniawan
Kamis, 29 Februari 2024 - 16:20 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menyampaikan laju ekonomi Sulsel periode triwulan I 2024 diprediksi tumbuh 4,1%-4,9% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan IV-2023 sebesar 3,79% (yoy). Pertumbuhan ekonomi provinsi ini ditopang tiga hal, termasuk sub sektor perikanan.
"Sumber pertumbuhan terutama diperkirakan berasal dari peningkatan kinerja sub sektor perikanan, aktivitas kampanye dan Pemilu 2024 serta adanya HBKN Ramadhan yang lebih panjang," kata Rizki, dalam siaran pers BI Sulsel mengenai acara Diseminasi Hasil Riset Optimalisasi Pemanfaatan Cold Chain Produk Perikanan Laut Dalam Rangka Penerapan Blue Economy di Sulsel di Kota Makassar, Kamis (29/2/2024).
Kegiatan diseminasi diselenggarakan pada 27-29 Februari 2024 pada tiga lokasi yang berbeda yakni Kabupaten Bone, Kabupaten Bulukumba dan terakhir di Kota Makassar. Acara diseminasi di Makassar mengundang antara lain: OPD Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, Pemkab Takalar, dan Pemkab.Barru, Perbankan, Pelaku Usaha, Akademisi, Media, Kelompok Nelayan dan Penyuluh Perikanan.
Riset yang dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan awareness kepada stakeholders di daerah terkait strategi dalam pembangunan ekonomi daerah khususnya dalam meningkatkan kinerja sektor perikanan melalui optimalisasi rantai pasok dingin (Cold Chain). Riset tersebut merupakan hasil kerja sama (joint research) antara BI Sulsel dengan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB IPB).
Rizki menjelaskan riset dengan topik optimalisasi pemanfaatan rantai dingin (cold chain) produk perikanan tangkap di Sulsel ini, tentunya dengan melihat potensi sumber daya perikanan Sulsel yang sangat besar. Sektor perikanan Sulsel juga memiliki peran yang besar dalam perekonomian Sulsel.
"Dimana berdasarkan data PDRB Sulawesi Selatan tahun 2022, peran sub sektor perikanan merupakan yang terbesar terhadap total PDRB sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yaitu sebesar 39,3% disusul oleh sub sektor Tanaman Pangan sebesar 29,9%," paparnya.
Adapun terkait perkembangan kondisi ekonomi terkini, Rizki menambahkan ekonomi Sulsel masih dihadapi dengan sejumlah tantangan, baik dari kondisi ekonomi global maupun domestik. Pertumbuhan Ekonomi Dunia diperkirakan menurun ke 3,00% (yoy) pada tahun 2024 yang disebabkan konflik geopolitik (perang Rusia-Ukraina & Israel-Palestina), sementara tingkat inflasi dunia cenderung masih tinggi.
"Sumber pertumbuhan terutama diperkirakan berasal dari peningkatan kinerja sub sektor perikanan, aktivitas kampanye dan Pemilu 2024 serta adanya HBKN Ramadhan yang lebih panjang," kata Rizki, dalam siaran pers BI Sulsel mengenai acara Diseminasi Hasil Riset Optimalisasi Pemanfaatan Cold Chain Produk Perikanan Laut Dalam Rangka Penerapan Blue Economy di Sulsel di Kota Makassar, Kamis (29/2/2024).
Kegiatan diseminasi diselenggarakan pada 27-29 Februari 2024 pada tiga lokasi yang berbeda yakni Kabupaten Bone, Kabupaten Bulukumba dan terakhir di Kota Makassar. Acara diseminasi di Makassar mengundang antara lain: OPD Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, Pemkab Takalar, dan Pemkab.Barru, Perbankan, Pelaku Usaha, Akademisi, Media, Kelompok Nelayan dan Penyuluh Perikanan.
Riset yang dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan awareness kepada stakeholders di daerah terkait strategi dalam pembangunan ekonomi daerah khususnya dalam meningkatkan kinerja sektor perikanan melalui optimalisasi rantai pasok dingin (Cold Chain). Riset tersebut merupakan hasil kerja sama (joint research) antara BI Sulsel dengan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB IPB).
Rizki menjelaskan riset dengan topik optimalisasi pemanfaatan rantai dingin (cold chain) produk perikanan tangkap di Sulsel ini, tentunya dengan melihat potensi sumber daya perikanan Sulsel yang sangat besar. Sektor perikanan Sulsel juga memiliki peran yang besar dalam perekonomian Sulsel.
"Dimana berdasarkan data PDRB Sulawesi Selatan tahun 2022, peran sub sektor perikanan merupakan yang terbesar terhadap total PDRB sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yaitu sebesar 39,3% disusul oleh sub sektor Tanaman Pangan sebesar 29,9%," paparnya.
Adapun terkait perkembangan kondisi ekonomi terkini, Rizki menambahkan ekonomi Sulsel masih dihadapi dengan sejumlah tantangan, baik dari kondisi ekonomi global maupun domestik. Pertumbuhan Ekonomi Dunia diperkirakan menurun ke 3,00% (yoy) pada tahun 2024 yang disebabkan konflik geopolitik (perang Rusia-Ukraina & Israel-Palestina), sementara tingkat inflasi dunia cenderung masih tinggi.