100 Hari Kerja, Pengamat Nilai Kebijakan dan Gebrakan Appi-Aliyah Tepat
Dewan Ghiyats Yan
Sabtu, 31 Mei 2025 - 23:42 WIB
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham. Foto: Dok. SINDO Makassar/Dewan Ghiyats Yan G
Pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham telah menjalani 100 kerja di Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.
Dari perjalanan 100 kerja tersebut, pemerintahan Appi-Aliyah sudah melakukan beberapa perubahan, seperti perbaikan internal jajaran Pemkot Makassar hingga di bidang kesejahteraan masyarakat.
Pengamat politik Sulawesi Selatan, Prof. Firdaus Muhammad memberikan beberapa masukan terkait roda pemerintahan Appi-Aliyah, termasuk kedisiplinan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Catatan pertama saya itu yaitu harmonisasi antara Pak Appi dengan ibu Aliyah sejauh ini solid, itu modal penting. Kedua, Pak Appi menjaga soliditas nuansa baru di internal pemerintahan, menertibkan misalnya dari segi kepegawaian, ada beberapa unsur yang ditata ulang untuk diefisiensi," jelasnya kepada SINDO Makassar, baru-baru ini.
"Lalu menertibkan pegawai-pegawai di warkop di jam kerja, supaya lebih produktif. Sudah ada Sekda baru, kemudian paling mencolok itu di internal pemerintahan. Kalau belum terlihat apa yang menjadi agenda besar, tetapi modal baiknya adalah, beliau relatif diterima oleh masyarakat, tidak ada riak-riak. Mereka solid, di internal juga dibenahi. Ini awal yang baik," sambungnya.
Kemudian, Guru Besar Bidang Komunikasi dan Politik Islam itu juga menyoroti pengurangan pegawai di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar.
"Jadi ini memang berat dari sisi kemanusiaan, tetapi di sisi lain kita tidak ingin negara terbebani untuk hal-hal yang tidak terlalu efektif. Jadi mungkin ini perlu inovasi-inovasi menggunakan sistem yang tetap pelayanan maksimal kepada masyarakat tapi beban biaya negara bisa dikurangi," kata dia.
Dari perjalanan 100 kerja tersebut, pemerintahan Appi-Aliyah sudah melakukan beberapa perubahan, seperti perbaikan internal jajaran Pemkot Makassar hingga di bidang kesejahteraan masyarakat.
Pengamat politik Sulawesi Selatan, Prof. Firdaus Muhammad memberikan beberapa masukan terkait roda pemerintahan Appi-Aliyah, termasuk kedisiplinan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Catatan pertama saya itu yaitu harmonisasi antara Pak Appi dengan ibu Aliyah sejauh ini solid, itu modal penting. Kedua, Pak Appi menjaga soliditas nuansa baru di internal pemerintahan, menertibkan misalnya dari segi kepegawaian, ada beberapa unsur yang ditata ulang untuk diefisiensi," jelasnya kepada SINDO Makassar, baru-baru ini.
"Lalu menertibkan pegawai-pegawai di warkop di jam kerja, supaya lebih produktif. Sudah ada Sekda baru, kemudian paling mencolok itu di internal pemerintahan. Kalau belum terlihat apa yang menjadi agenda besar, tetapi modal baiknya adalah, beliau relatif diterima oleh masyarakat, tidak ada riak-riak. Mereka solid, di internal juga dibenahi. Ini awal yang baik," sambungnya.
Kemudian, Guru Besar Bidang Komunikasi dan Politik Islam itu juga menyoroti pengurangan pegawai di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar.
"Jadi ini memang berat dari sisi kemanusiaan, tetapi di sisi lain kita tidak ingin negara terbebani untuk hal-hal yang tidak terlalu efektif. Jadi mungkin ini perlu inovasi-inovasi menggunakan sistem yang tetap pelayanan maksimal kepada masyarakat tapi beban biaya negara bisa dikurangi," kata dia.