Warga Tuntut Evaluasi Dapur SPPG BTP, Buntut Temuan Menu Diduga Tak Layak
Dewan Ghiyats Yan Galistan
Jum'at, 26 September 2025 - 22:54 WIB
Foto: Suasana ketika warga mendatangi dapur MBG di Ruko Insignia, Jalan BTP, Blok B26, Kelurahan Buntusu, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Jumat (26/9/2025). Foto: Istimewa
Kerukunan Keluarga Arung Palakka (Kapak 21) dan Aliansi Masyarakat Tamalanrea mendatangi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Ruko Insignia, Jalan Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Blok B26, Kelurahan Buntusu, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Kamis (25/9/2025).
Kedatangan mereka merespons video viral di media sosial tekait keluhan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga tidak layak konsumsi oleh siswa di wilayah Kecamatan Tamalanrea.
Ketua Kapak 21, Andi Rahmat Saleh, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari UPT SPF SD Inpres Tamalanrea 2 Kota Makassar pada 11 September lalu.
Laporan yang diterimanya yakni makanan tidak layak konsumsi seperti sayur basi, nasi dengan tekstur lembek, dan telur berwarna biru. Kata dia, pada 12 September pihaknya memberikan surat somasi kepada pihak pengelola dapur MBG setempat.
"Jadi pihak dapur MBG akan mengevaluasi dan memperbaiki temuan-temuan yang ada selama ini. Saya minta jika masih ada temuan seperti itu, maka dapur MBG ini ditutup dan tidak boleh beroperasi lagi," katanya kepada SINDO Makassar, Jumat (26/9/2025).
Andi Rahmat menambahkan bahwa pihaknya terjun langsung untuk memberikan peringatan agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi kepada anak-anak sekolah sebagai penerima manfaat program MBG.
"Saya mau buka komunikasi kembali untuk memberikan warning (peringatan) ke mereka, supaya tidak terulang lagi. Akan tetapi, dia tidak mengangkat telepon WA saya. Pada tanggal 23 kemarin, viral lagi di SMAN 21 Makassar, di situ ada temuan belatung di MBG itu," tambahnya.
Kedatangan mereka merespons video viral di media sosial tekait keluhan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga tidak layak konsumsi oleh siswa di wilayah Kecamatan Tamalanrea.
Ketua Kapak 21, Andi Rahmat Saleh, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari UPT SPF SD Inpres Tamalanrea 2 Kota Makassar pada 11 September lalu.
Laporan yang diterimanya yakni makanan tidak layak konsumsi seperti sayur basi, nasi dengan tekstur lembek, dan telur berwarna biru. Kata dia, pada 12 September pihaknya memberikan surat somasi kepada pihak pengelola dapur MBG setempat.
"Jadi pihak dapur MBG akan mengevaluasi dan memperbaiki temuan-temuan yang ada selama ini. Saya minta jika masih ada temuan seperti itu, maka dapur MBG ini ditutup dan tidak boleh beroperasi lagi," katanya kepada SINDO Makassar, Jumat (26/9/2025).
Andi Rahmat menambahkan bahwa pihaknya terjun langsung untuk memberikan peringatan agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi kepada anak-anak sekolah sebagai penerima manfaat program MBG.
"Saya mau buka komunikasi kembali untuk memberikan warning (peringatan) ke mereka, supaya tidak terulang lagi. Akan tetapi, dia tidak mengangkat telepon WA saya. Pada tanggal 23 kemarin, viral lagi di SMAN 21 Makassar, di situ ada temuan belatung di MBG itu," tambahnya.