Terapkan Sistem Integrasi Server IT, Pemkot Makassar Potensi Hemat Rp30 Miliar
Dewan Ghiyats Yan Galistan
Selasa, 30 Desember 2025 - 14:57 WIB
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memimpin Rapat Pembahasan Pengintegrasian Server IT dan Aplikasi SKPD, di Ruang Rapat Sipakatau Lantai 2, Balai Kota, Selasa (30/12/2025). Foto: Istimewa
Melalui transformasi digital berbasis satu platform layanan, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar membuka peluang besar untuk melakukan penghematan anggaran tanpa mengorbankan kualitas layanan kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat Rapat Pembahasan Pengintegrasian Server IT dan Aplikasi SKPD yang digelar di Ruang Rapat Sipakatau Lantai 2, Kantor Wali Kota Makassar.
Munafri menegaskan, Pemkot Makassar berpotensi menghemat anggaran hingga Rp20–30 miliar per tahun, tanpa mengurangi layanan, bahkan justru meningkatkan kualitas dan integrasi pelayanan publik.
Kata dia, penghematan tersebut dapat diwujudkan dengan menjadikan Layanan Online Terintegrasi Warga Makassar (Lontara+) sebagai sebuah aplikasi Super Apps yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh layanan publik dalam satu platform bersama.
"Melalui Lontara+, seluruh layanan pada 51 SKPD, 210 sub bagian, standar harga layanan disatukan dalam satu sistem yang terintegrasi dan terstandarisasi," ujarnya.
Munafri mengatakan bahwa aplikasi Lontara+ juga telah terintegrasi dengan Dasbor Command Center, di lantai 7 kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Makassar.
"Sehingga, seluruh alur layanan dan aduan masyarakat dapat dipantau secara real time melalui command center, guna memastikan pelayanan berjalan lebih cepat, transparan, dan akuntabel," katanya.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat Rapat Pembahasan Pengintegrasian Server IT dan Aplikasi SKPD yang digelar di Ruang Rapat Sipakatau Lantai 2, Kantor Wali Kota Makassar.
Munafri menegaskan, Pemkot Makassar berpotensi menghemat anggaran hingga Rp20–30 miliar per tahun, tanpa mengurangi layanan, bahkan justru meningkatkan kualitas dan integrasi pelayanan publik.
Kata dia, penghematan tersebut dapat diwujudkan dengan menjadikan Layanan Online Terintegrasi Warga Makassar (Lontara+) sebagai sebuah aplikasi Super Apps yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh layanan publik dalam satu platform bersama.
"Melalui Lontara+, seluruh layanan pada 51 SKPD, 210 sub bagian, standar harga layanan disatukan dalam satu sistem yang terintegrasi dan terstandarisasi," ujarnya.
Munafri mengatakan bahwa aplikasi Lontara+ juga telah terintegrasi dengan Dasbor Command Center, di lantai 7 kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Makassar.
"Sehingga, seluruh alur layanan dan aduan masyarakat dapat dipantau secara real time melalui command center, guna memastikan pelayanan berjalan lebih cepat, transparan, dan akuntabel," katanya.