Diresmikan Jokowi, 26 Lahan Kereta Api Di Desa Salenrang Belum Terbayar
Najmi S Limonu
Rabu, 29 Maret 2023 - 17:47 WIB
Puluhan warga Desa Salenrang, Kabupaten Maros, berkumpul di stasiun kereta api Rammang-rammang saat Presiden Joko Widodo alias Jokowi melakukan kunjungannya ke stasiun tersebut, Rabu siang (29/3/2023).
Salah satu warga Desa Salenrang, Dg Lahumma, juga bergabung dengan puluhan warga. Pria paruh baya ini memiliki keinginan besar untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Presiden RI.
Baca Juga:Jokowi Sebut Harga Beras Masih Mahal Meski Masuk Musim Panen Raya
Awalnya, dia diduga ingin menemui Presiden Jokowi karena ingin mendapatkan sembako yang dibagikan Paspampres. Namun saat diberikan paket sembako, Lahumma menolak pemberian tersebut. "Bukan ini kumaui," jelasnya.
Dia yang secara khusus dipilih Jokowi untuk berbincang dengannya mengatakan, jika lahan miliknya seluas 15 are yang terambil untuk pembangunan lahan kereta api, hingga saat ini belum terbayarkan.
"Lahanku seluas 15 are belum terbayarkan. Padahal sudah ditimbun oleh pihak kereta api. Ini yang saya sampaikan ke Pak Presiden," jelasnya kepada awak media setelah berbicara dengan Jokowi.
Dia mengatakan, awalnya lahannya itu ditawarkan oleh pihak kereta api ingin dibayar sebesar Rp64 ribu per meter. Karena menganggap harga itu murah, maka dirinya enggan menjual.
Salah satu warga Desa Salenrang, Dg Lahumma, juga bergabung dengan puluhan warga. Pria paruh baya ini memiliki keinginan besar untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Presiden RI.
Baca Juga:Jokowi Sebut Harga Beras Masih Mahal Meski Masuk Musim Panen Raya
Awalnya, dia diduga ingin menemui Presiden Jokowi karena ingin mendapatkan sembako yang dibagikan Paspampres. Namun saat diberikan paket sembako, Lahumma menolak pemberian tersebut. "Bukan ini kumaui," jelasnya.
Dia yang secara khusus dipilih Jokowi untuk berbincang dengannya mengatakan, jika lahan miliknya seluas 15 are yang terambil untuk pembangunan lahan kereta api, hingga saat ini belum terbayarkan.
"Lahanku seluas 15 are belum terbayarkan. Padahal sudah ditimbun oleh pihak kereta api. Ini yang saya sampaikan ke Pak Presiden," jelasnya kepada awak media setelah berbicara dengan Jokowi.
Dia mengatakan, awalnya lahannya itu ditawarkan oleh pihak kereta api ingin dibayar sebesar Rp64 ribu per meter. Karena menganggap harga itu murah, maka dirinya enggan menjual.