Pengamat Sebut Usulan MTI Soal Larangan Mudik Naik Motor Tak Solutif
Luqman Zainuddin
Rabu, 12 April 2023 - 10:23 WIB
Pengamat kebijakan publik, Bambang Haryo Soekartono (BHS) menentang usulan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) untuk melarang pemudik Idul Fitri menggunakan sepeda motor. Menurutnya, usulan itu tidak solutif.
Anggota DPR RI periode 2014-2019 ini menyebut, pemerintah tidak pro rakyat kecil jika usulan larangan mudik dengan sepeda motor ini diberlakukan. Menurut dia, sepeda motor tak bisa dikategorikan sebagai moda transportasi paling berisiko dan rentan kecelakaan.
"Saat ini transportasi publik darat baik bis dan transportasi publik lanjutan maupun Kereta Api dinilai oleh masyarakat konsumen transportasi publik tarifnya sangat mahal serta ketersediaan kapasitas muat sangat terbatas dan bahkan keselamatan transportasi publik pun masih belum terjamin dengan baik, terbukti masih banyaknya kecelakaan transportasi publik di jalan raya," kata Bambang Haryo dalam siaran persnya, Selasa (11/4/2023).
Baca juga: Bambang Haryo Kritik Pernyataan Sri Mulyani yang Sebut Dunia Sedang Krisis
Tarif transportasi publik di Indonesia yang mahal, lanjut BHS, disebabkan oleh harga bahan bakar minyak yang tinggi, harga dan pajak sparepart yang sangat tinggi dibanding dengan negara di Asean, bahkan di dunia.
Anggota DPR RI periode 2014-2019 ini menyebut, pemerintah tidak pro rakyat kecil jika usulan larangan mudik dengan sepeda motor ini diberlakukan. Menurut dia, sepeda motor tak bisa dikategorikan sebagai moda transportasi paling berisiko dan rentan kecelakaan.
"Saat ini transportasi publik darat baik bis dan transportasi publik lanjutan maupun Kereta Api dinilai oleh masyarakat konsumen transportasi publik tarifnya sangat mahal serta ketersediaan kapasitas muat sangat terbatas dan bahkan keselamatan transportasi publik pun masih belum terjamin dengan baik, terbukti masih banyaknya kecelakaan transportasi publik di jalan raya," kata Bambang Haryo dalam siaran persnya, Selasa (11/4/2023).
Baca juga: Bambang Haryo Kritik Pernyataan Sri Mulyani yang Sebut Dunia Sedang Krisis
Tarif transportasi publik di Indonesia yang mahal, lanjut BHS, disebabkan oleh harga bahan bakar minyak yang tinggi, harga dan pajak sparepart yang sangat tinggi dibanding dengan negara di Asean, bahkan di dunia.