PLN Sukses Energize SUTT Kolonedale–Bungku & GI Bungku, Atasi Krisis Listrik Morowali
Tim SINDOmakassar
Minggu, 06 Juli 2025 - 19:06 WIB
PLN UIP Sulawesi berhasil melakukan energize terhadap proyek strategis nasional SUTT 150 kV Kolonedale–Bungku dan Gardu Induk (GI) 150 kV Bungku (New). Foto/Istimewa
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulawesi Selatan resmi melakukan energize terhadap proyek strategis nasional Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Kolonedale–Bungku dan Gardu Induk (GI) 150 kV Bungku (New).
Kedua infrastruktur ketenagalistrikan ini menjadi penopang utama keandalan listrik di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, sekaligus menjawab krisis listrik yang selama ini terjadi di wilayah tersebut.
Proyek ini mencakup jaringan sepanjang 162,5 kilometer sirkit (kms) dengan 254 menara transmisi yang melintasi dua kabupaten, serta didukung oleh GI Bungku berkapasitas 30 MVA. Kehadiran infrastruktur ini diharapkan dapat menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang boros bahan bakar fosil, dan mampu menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik hingga Rp137 miliar per tahun.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh tim serta dukungan para pemangku kepentingan.
“Proyek ini merupakan bagian dari komitmen kami mendukung Moonshoot 2.0, khususnya pilar NZE Moonshoot dengan program Green Enabling Transmission. Melalui penggantian PLTD dan peningkatan infrastruktur kelistrikan, kami tidak hanya menekan biaya operasional namun turut meningkatkan program Dedieselisasi pada sistem kelistrikan di Bungku hingga ±25 MW, serta terhubungnya sistem isolated di Bungku dengan Sistem Sulbagsel,” ujar Wisnu.
Secara teknis, proyek ini dirancang untuk menyalurkan tambahan daya pelanggan sebesar ±16,8 MW. Hal ini mengatasi defisit pasokan listrik yang sebelumnya mencapai ±5 MW di Morowali, serta meningkatkan kualitas tegangan distribusi dari 18,37 kV menjadi 20,3 kV.
Adapun Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga menunjukkan komitmen terhadap industri nasional, yakni 68,12% untuk GI dan 62,5% untuk SUTT.
Kedua infrastruktur ketenagalistrikan ini menjadi penopang utama keandalan listrik di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, sekaligus menjawab krisis listrik yang selama ini terjadi di wilayah tersebut.
Proyek ini mencakup jaringan sepanjang 162,5 kilometer sirkit (kms) dengan 254 menara transmisi yang melintasi dua kabupaten, serta didukung oleh GI Bungku berkapasitas 30 MVA. Kehadiran infrastruktur ini diharapkan dapat menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang boros bahan bakar fosil, dan mampu menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik hingga Rp137 miliar per tahun.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh tim serta dukungan para pemangku kepentingan.
“Proyek ini merupakan bagian dari komitmen kami mendukung Moonshoot 2.0, khususnya pilar NZE Moonshoot dengan program Green Enabling Transmission. Melalui penggantian PLTD dan peningkatan infrastruktur kelistrikan, kami tidak hanya menekan biaya operasional namun turut meningkatkan program Dedieselisasi pada sistem kelistrikan di Bungku hingga ±25 MW, serta terhubungnya sistem isolated di Bungku dengan Sistem Sulbagsel,” ujar Wisnu.
Secara teknis, proyek ini dirancang untuk menyalurkan tambahan daya pelanggan sebesar ±16,8 MW. Hal ini mengatasi defisit pasokan listrik yang sebelumnya mencapai ±5 MW di Morowali, serta meningkatkan kualitas tegangan distribusi dari 18,37 kV menjadi 20,3 kV.
Adapun Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga menunjukkan komitmen terhadap industri nasional, yakni 68,12% untuk GI dan 62,5% untuk SUTT.