home news

Eks Mantri Bank BUMN di Bulukumba Tersangka Kasus Kredit Fiktif Rp3 M Lebih

Selasa, 02 September 2025 - 21:12 WIB
Mantri Bank BUMN inisial HA sudah ditahan Kejati Sulsel karena kasus dugaan kredit fiktif. Foto: Istimewa
Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) menetapkan dan menahan satu orang tersangka berinisial HA dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberian kredit fiktif di salah satu Bank BUMN di Kabupaten Bulukumba periode 2021-2023.

Tersangka HA yang sebelumnya menjabat sebagai Mantri (petugas lapangan) di bank tersebut, ditetapkan sebagai tersangka pada Senin (1/9/2025). Kemudian dilakukan penahanan terhadap yang bersangkutan pada Selasa (2/9/2025) hari ini.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Soetarmi mengatakan, sebelum ditetapkan sebagai tersanka, mantri inisial HA sudah dipanggil secara patut berdasarkan undang-undang sebanyak 3 kali, namun yang bersangkutan mangkir.

Selanjutnya berdasarkan informasi intelijen, tersangka terdeteksi keberadaannya di Kabupaten Morowali. Sehingga berdasarkan Surat Perintah Kajati Sulsel dilakukan penjemputan paksa terhadap saksi HA di Kawasan Industri Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (1/9/2025).

Soetarmi mengatakan, berdasarkan hasil penyidikan, modus operandi yang dilakukan tersangka adalah dengan sengaja menggunakan nama nasabah dan hasil pencairan kredit untuk kepentingan pribadi atau pihak ketiga.

"Selain itu, tersangka juga tidak menyetorkan angsuran pembayaran dari nasabah ke sistem bank. Uang yang seharusnya masuk ke kas bank justru digunakan oleh HA untuk kepentingan pribadinya. Akibat perbuatan tersangka, Bank BUMN di Kabupaten Bulukumba mengalami kerugian finansial sebesar Rp3.866.881.643,00 (Tiga Miliar Delapan Ratus Enam Puluh Enam Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Enam Ratus Empat Puluh Tiga Rupiah)," kata Soetarmi, Selasa (2/9/2025).

Tim penyidik Kejati Sulsel akan terus mendalami dan mengembangkan kasus ini untuk mencari kemungkinan adanya tersangka lain. Kejati Sulsel mengimbau para saksi untuk bersikap kooperatif saat dipanggil dan tidak melakukan upaya merintangi penyidikan, merusak barang bukti, atau mencoba melobi perkara.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya