Harga Pakan Naik, Produksi Telur di Sulsel Mulai Menipis
Gusti Ridani
Rabu, 24 Mei 2023 - 19:04 WIB
Harga telur terus mengalami kenaikan di beberapa daerah di Sulsel. Akibatnya, sejumlah pedagang kesulitan mendapatkan telur ayam, bahkan stok dinilai mulai menipis.
Pedagang telur di Pasar Terong Makassar, Ratnawati mengatakan, sudah hampir sebulan harga telur ayam bertahan di harga Rp55 ribu. Jauh dari harga normal yakni Rp48 ribu. Menurutnya, tingginya harga telur karena stok dari peternak telur di Sidrap makin menipis.
Baca Juga: Harga Telur Dipasaran Maros Tembus Rp60 Ribu Satu Rak
"Sebelum harga naik, biasanya saya stok banyak sampai 500 rak. Sekarang cuman bisa dapat 200 rak," ujarnya, Rabu (26/5/23).
Pemprov Sulsel segera mengatasi kenaikan harga telur tersebut. Disinyalir kenaikan harga telur terjadi akibat peternak kesulitan mengimbangi biaya produksi akibat harga pakan mahal.
Akibatnya, harga telur dinaikkan agar peternak tidak merugi. Bahan baku pakan seperti jagung pun diduga dikuasai oleh pabrik-pabrik pakan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Ahmadi Akil mengatakan, biaya produksi meningkat karena bahan pakan. Namun kenaikan tidak seberapa, sehingga perlu dilakukan rapat koordinasi dan turun ke lapangan untuk memantau langsung.
Pedagang telur di Pasar Terong Makassar, Ratnawati mengatakan, sudah hampir sebulan harga telur ayam bertahan di harga Rp55 ribu. Jauh dari harga normal yakni Rp48 ribu. Menurutnya, tingginya harga telur karena stok dari peternak telur di Sidrap makin menipis.
Baca Juga: Harga Telur Dipasaran Maros Tembus Rp60 Ribu Satu Rak
"Sebelum harga naik, biasanya saya stok banyak sampai 500 rak. Sekarang cuman bisa dapat 200 rak," ujarnya, Rabu (26/5/23).
Pemprov Sulsel segera mengatasi kenaikan harga telur tersebut. Disinyalir kenaikan harga telur terjadi akibat peternak kesulitan mengimbangi biaya produksi akibat harga pakan mahal.
Akibatnya, harga telur dinaikkan agar peternak tidak merugi. Bahan baku pakan seperti jagung pun diduga dikuasai oleh pabrik-pabrik pakan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Ahmadi Akil mengatakan, biaya produksi meningkat karena bahan pakan. Namun kenaikan tidak seberapa, sehingga perlu dilakukan rapat koordinasi dan turun ke lapangan untuk memantau langsung.