Wisuda SDIT Ma'arif Makassar Angkatan ke-5 Berlangsung Meriah dan Haru
Tri Yari Kurniawan
Minggu, 18 Juni 2023 - 15:29 WIB
Madrasah Diniyah SDIT Ma'arif Makassar menggelar wisuda Takhriju Tholabah untuk angkatan ke-5 di Hotel Myko, Minggu (18/6/2023). Sebanyak 51 santri SDIT diwisuda usai menamatkan masa studinya. Sedangkan, untuk Madrasah Diniyah ada 121 hafiz yang diwisuda.
Pelaksanaan wisuda ini dengan tema 'Santri Berkarakter Harapan Bangsa' ini berlangsung meriah. Apalagi, dirangkaikan dengan perayaaan satu dekade SDIT Ma'arif Makassar. Meski demikian, suasana haru juga terlihat, utamanya saat santri menemui orang tuanya di sela prosesi wisuda. Bahkan, tangis haru dari wisudawan dan orang tua tidak terbendung saat sang anak yang berstatus wisudawan terbaik mengenakan mahkota ke ibunya.
Baca Juga:Lulus 100 Persen, SD Telkom Makassar Wisuda 84 Siswa
Direktur Sekolah Islam Terpadu Ma'arif Makassar, Prof Muammar Bakry, menjelaskan wisuda itu hakikatnya merupakan ajang selamatan bagi santri dan keluarga atas rampungnya masa studi dan pencapaian hafiz. Di SDIT Ma'arif, kata dia, lulusannya mendapatkan dua ijazah sekaligus.
Ijazah pertama dari Dinas Pendidikan/Kemendikbud untuk SDIT. Sedangkan, ijazah kedua dari Kemenag untuk Madrasah Diniyah. "Jadi ada dua ijazah yang anak-anak terima. Selain dari diknas (dinas pendidikan) untuk SDIT, juga ada dari Kemenag, karena di dalam juga ada Madrasah Diniyah," ucap pria yang juga Sekretaris MUI Sulsel ini.
Menurut Muammar, letak keunggulan SDIT Ma'arif memang terletak pada nuansa pesantren yang sangat kental. Kurikulum pendidikannya pun demikian. "Istilahnya SD rasa pesantren. Jadi, sekalipun tidak mondok tapi nuansa pesantren dan ilmu pesantren mereka peroleh," ungkapnya.
Sekolah Islam Terpadu Ma'arif sendiri terus berkembang, apalagi menginjak usia satu dekade. Pada tahun ini, sudah dibuka SMP IT untuk angkatan pertama. Adapun tren sekolah islam diakuinya terus meningkat. Bahkan untuk penerimaan calon santri baru di SDIT Ma'arif Makassar sudah full sejak Maret lalu. Puluhan calon santri pun terpaksa ditolak.
Pelaksanaan wisuda ini dengan tema 'Santri Berkarakter Harapan Bangsa' ini berlangsung meriah. Apalagi, dirangkaikan dengan perayaaan satu dekade SDIT Ma'arif Makassar. Meski demikian, suasana haru juga terlihat, utamanya saat santri menemui orang tuanya di sela prosesi wisuda. Bahkan, tangis haru dari wisudawan dan orang tua tidak terbendung saat sang anak yang berstatus wisudawan terbaik mengenakan mahkota ke ibunya.
Baca Juga:Lulus 100 Persen, SD Telkom Makassar Wisuda 84 Siswa
Direktur Sekolah Islam Terpadu Ma'arif Makassar, Prof Muammar Bakry, menjelaskan wisuda itu hakikatnya merupakan ajang selamatan bagi santri dan keluarga atas rampungnya masa studi dan pencapaian hafiz. Di SDIT Ma'arif, kata dia, lulusannya mendapatkan dua ijazah sekaligus.
Ijazah pertama dari Dinas Pendidikan/Kemendikbud untuk SDIT. Sedangkan, ijazah kedua dari Kemenag untuk Madrasah Diniyah. "Jadi ada dua ijazah yang anak-anak terima. Selain dari diknas (dinas pendidikan) untuk SDIT, juga ada dari Kemenag, karena di dalam juga ada Madrasah Diniyah," ucap pria yang juga Sekretaris MUI Sulsel ini.
Menurut Muammar, letak keunggulan SDIT Ma'arif memang terletak pada nuansa pesantren yang sangat kental. Kurikulum pendidikannya pun demikian. "Istilahnya SD rasa pesantren. Jadi, sekalipun tidak mondok tapi nuansa pesantren dan ilmu pesantren mereka peroleh," ungkapnya.
Sekolah Islam Terpadu Ma'arif sendiri terus berkembang, apalagi menginjak usia satu dekade. Pada tahun ini, sudah dibuka SMP IT untuk angkatan pertama. Adapun tren sekolah islam diakuinya terus meningkat. Bahkan untuk penerimaan calon santri baru di SDIT Ma'arif Makassar sudah full sejak Maret lalu. Puluhan calon santri pun terpaksa ditolak.