Pemprov Sulsel Gandeng OJK Bangun Ekosistem Bisnis Budidaya Pisang
Gusti Ridani
Selasa, 10 Oktober 2023 - 18:45 WIB
Bentuk upaya menanggulangi angka kemiskinan, stunting dan pengangguran di Sulawesi Selatan (Sulsel), budidaya pisang adalah salah satu solusi alternatif yang dapat dikembangkan seluruh stakeholder dan dapat dipetik manfaatnya hanya dalam waktu 1 hingga 2 tahun mendatang.
Hal ini terungkap dalam Forum Diskusi bersama Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Kepala OJK Regional VI Sulawesi, Maluku, dan Papua, Darwisman, Praktisi Budidaya Pisang Rio Airlangga serta pelaku usaha budidaya pisang Welly Soegiono, Forum CSR , KADIN, PHRI, dan LSM yang dilaksanakan di Taman Inninawa Rujab Gubernur, Senin malam (9/10/23).
Baca Juga: Pemprov Sulsel Siapkan Rp1 Triliun untuk Program Budi Daya Pisang
Kepala OJK Regional VI Sulawesi, Maluku, dan Papua, Darwisman menyebut, untuk mengembangkan budidaya pisang telah dibentuk tim percepatan akses keuangan daerah yang dapat mendorong akses keuangan untuk masyarakat di Sulsel. Guna menyukseskan program budidaya pisang 1 miliar pohon pada lahan 500 ribu haktare.
"Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Asuransi dan seluruh lembaga jasa keuangan dilibatkan dalam membentuk ekosistem bisnis pengembangan budidaya untuk memitigasi resiko dan kepastian setelah sebelumnya program penanaman porang dan bibit tanaman jarak gagal di daerah ini," papar Darwisman.
Ia menjelaskan, budidaya porang dan bibit tanaman jarak dinilai gagal sebab lahan di Sulsel tidak cocok bagi kedua tanaman ini. Berbeda halnya jika ditanam di Pulau Jawa. Sebaliknya, lahan untuk budidaya pisang sangat cocok. Sehingga lembaga keuangan dan seluruh stakeholder mendukung program ini melalui literasi, edukasi dan pendampingan maupun pembiayaan.
"Ekosistem bisnis budidaya pisang ini dibangun agar dapat mengurangi resiko kerugian dan kekhawatiran bagi petani atau pelaku usaha agar hasil panen dapat dibeli serta memberikan kepastian pada calon pemasok pisang dari sisi ketersediaan pasokan," jelasnya.
Hal ini terungkap dalam Forum Diskusi bersama Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Kepala OJK Regional VI Sulawesi, Maluku, dan Papua, Darwisman, Praktisi Budidaya Pisang Rio Airlangga serta pelaku usaha budidaya pisang Welly Soegiono, Forum CSR , KADIN, PHRI, dan LSM yang dilaksanakan di Taman Inninawa Rujab Gubernur, Senin malam (9/10/23).
Baca Juga: Pemprov Sulsel Siapkan Rp1 Triliun untuk Program Budi Daya Pisang
Kepala OJK Regional VI Sulawesi, Maluku, dan Papua, Darwisman menyebut, untuk mengembangkan budidaya pisang telah dibentuk tim percepatan akses keuangan daerah yang dapat mendorong akses keuangan untuk masyarakat di Sulsel. Guna menyukseskan program budidaya pisang 1 miliar pohon pada lahan 500 ribu haktare.
"Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Asuransi dan seluruh lembaga jasa keuangan dilibatkan dalam membentuk ekosistem bisnis pengembangan budidaya untuk memitigasi resiko dan kepastian setelah sebelumnya program penanaman porang dan bibit tanaman jarak gagal di daerah ini," papar Darwisman.
Ia menjelaskan, budidaya porang dan bibit tanaman jarak dinilai gagal sebab lahan di Sulsel tidak cocok bagi kedua tanaman ini. Berbeda halnya jika ditanam di Pulau Jawa. Sebaliknya, lahan untuk budidaya pisang sangat cocok. Sehingga lembaga keuangan dan seluruh stakeholder mendukung program ini melalui literasi, edukasi dan pendampingan maupun pembiayaan.
"Ekosistem bisnis budidaya pisang ini dibangun agar dapat mengurangi resiko kerugian dan kekhawatiran bagi petani atau pelaku usaha agar hasil panen dapat dibeli serta memberikan kepastian pada calon pemasok pisang dari sisi ketersediaan pasokan," jelasnya.