Program KB Dinilai Mampu Berkontribusi Turunkan Angka Stunting di Sulsel
Tim Sindomakassar
Jum'at, 01 Desember 2023 - 20:06 WIB
Program Keluarga Berencana (KB) dinilai memiliki kontribusi yang besar, dalam menurunkan angka Stunting di Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin. Menurutnya, stunting bisa dicegah kalau program KB berjalan optimal, stunting terjadi karena adanya kelahiran.
"Jika kehamilan yang ada terencana, diperiksa secara rutin, akan mencegah potensi lahirnya anak stunting," sebut Shodiqin dalam Rapat Koordinasi bersama Penyuluh KB dan Jejaring dalam rangka Peningkatan Capaian KB Pasca Salin dan Percepatan Penurunan Stunting di Aula Lagaligo Kantor Bupati Kabupaten Luwu Utara, Jumat (01/12/23).
"Kami melihat pertemuan ini sangat penting bagaimana kita bekerja agar Program KB bisa berhasil dan bagaimana menurunkan angka stunting, dimana saat ini menurunkan stunting menjadi program prioritas nasional dan Pj. Gubernur Sulsel," sebut Shodiqin.
Disebutkan Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting Sulawesi Selatan masih tinggi yaitu 27,2 persen di atas rata-rata nasional yaitu 21,6 persen.
"Terbitnya Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting mengamanatkan BKKBN sebagai BKKBN ketua atau koordinator pelaksana percepatan penurunan stunting, bukan hanya menurunkan tetapi mempercepatan penurunan stunting ini, dimana kita menargetkan di tahun 2024 turun menjadi 14 persen," sebut Shodiqin.
Lebih lanjut, Shodiqin menyebutkan kasus stunting banyak terjadi pada kehamilan yang tidak direncanakan, khususnya yang terjadi pada pernikahan di usia muda.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin. Menurutnya, stunting bisa dicegah kalau program KB berjalan optimal, stunting terjadi karena adanya kelahiran.
"Jika kehamilan yang ada terencana, diperiksa secara rutin, akan mencegah potensi lahirnya anak stunting," sebut Shodiqin dalam Rapat Koordinasi bersama Penyuluh KB dan Jejaring dalam rangka Peningkatan Capaian KB Pasca Salin dan Percepatan Penurunan Stunting di Aula Lagaligo Kantor Bupati Kabupaten Luwu Utara, Jumat (01/12/23).
"Kami melihat pertemuan ini sangat penting bagaimana kita bekerja agar Program KB bisa berhasil dan bagaimana menurunkan angka stunting, dimana saat ini menurunkan stunting menjadi program prioritas nasional dan Pj. Gubernur Sulsel," sebut Shodiqin.
Disebutkan Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting Sulawesi Selatan masih tinggi yaitu 27,2 persen di atas rata-rata nasional yaitu 21,6 persen.
"Terbitnya Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting mengamanatkan BKKBN sebagai BKKBN ketua atau koordinator pelaksana percepatan penurunan stunting, bukan hanya menurunkan tetapi mempercepatan penurunan stunting ini, dimana kita menargetkan di tahun 2024 turun menjadi 14 persen," sebut Shodiqin.
Lebih lanjut, Shodiqin menyebutkan kasus stunting banyak terjadi pada kehamilan yang tidak direncanakan, khususnya yang terjadi pada pernikahan di usia muda.