Dorong Pengusaha Kuliner Di Maros, Presiden Minta Perbaikan Kemasan
Najmi S Limonu
Kamis, 22 Februari 2024 - 18:25 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pengusaha khususnya di bidang kuliner untuk membuat kemasan atau packaging yang menarik.
Hal ini untuk meningkatkan daya tarik pada produk yang dijual. Bahkan, jika packaging bisa menarik, produk bisa masuk ke retail modern.
Demikian yang disampaikan Jokowi saat bersilaturahmi dengan ribuan perwakilan nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PNM di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024).
Dalam kesempatan itu, Mantan wali kota itu juga mereview tiga produk makanan yang dibawa nasabah.
Yang pertama adalah ayam goreng. Dia menyebutkan dalam segi harga, produk ini sudah cukup kompetitif dibandingkan merk ayam goreng cukup terkenal. Hanya saja kemasan yang digunakan tak cukup menjual.
"Kemasannya baik, tapi belum ada branding mereknya, harganya sangat kompetitif kalau seingat saya yang di fried chicken itu sekitar Rp25 ribu ini Rp15 ribu, artinya bisa bersaing kalau diadu di pasar dan masyarakat pasti ini menang," terangnya.
Padahal untuk isinya lebih bervariasi, ada mie dan juga tempe dalam satu penyajian. "Dan ini isinya bukan ayam saja, ada mie, tempe, artinya memiliki kompetitif dan daya saing yang baik tapi harus diberi merk yang baik seperti ini mama muda," ujarnya.
Hal ini untuk meningkatkan daya tarik pada produk yang dijual. Bahkan, jika packaging bisa menarik, produk bisa masuk ke retail modern.
Demikian yang disampaikan Jokowi saat bersilaturahmi dengan ribuan perwakilan nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PNM di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024).
Dalam kesempatan itu, Mantan wali kota itu juga mereview tiga produk makanan yang dibawa nasabah.
Yang pertama adalah ayam goreng. Dia menyebutkan dalam segi harga, produk ini sudah cukup kompetitif dibandingkan merk ayam goreng cukup terkenal. Hanya saja kemasan yang digunakan tak cukup menjual.
"Kemasannya baik, tapi belum ada branding mereknya, harganya sangat kompetitif kalau seingat saya yang di fried chicken itu sekitar Rp25 ribu ini Rp15 ribu, artinya bisa bersaing kalau diadu di pasar dan masyarakat pasti ini menang," terangnya.
Padahal untuk isinya lebih bervariasi, ada mie dan juga tempe dalam satu penyajian. "Dan ini isinya bukan ayam saja, ada mie, tempe, artinya memiliki kompetitif dan daya saing yang baik tapi harus diberi merk yang baik seperti ini mama muda," ujarnya.