Operasional Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang
Agus Nyomba
Kamis, 18 April 2024 - 15:59 WIB
Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi di Manado akibat terdampak abu vulkanik Gunung Ruang, Sulawesi Utara masih sementara berlangsung.
Operasional Bandara Sam Ratulangi di Manado ditutup sementara akibat terdampak abu vulkanik Gunung Ruang, Sulawesi Utara. Penutupan operasional bandara dilakukan mulai, Rabu (17/4/2024), hingga Kamis (18/4/2024) pukul 19.26 WITA.
Baca Juga: Erupsi Gunung Ruang, Penerbangan ke Manado Dibatalkan
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko, menyebutkan bahwa pihaknya harus melakukan penutupan operasional penerbangan Bandara Sam Ratulangi karena sebaran abu vulkanik yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan.
Pihaknya akan terus melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi Gunung Ruang dan dampaknya terhadap bandara-bandara di sekitar. Pengamatan lapangan dilakukan dengan interval 30 menit sampai 1 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara.
“Saya berharap masyarakat khususnya calon penumpang dapat memahami jika ada keterlambatan dan pembatalan penerbangan. Saat ini yang terdampak 5 keberangkatan dan 4 kedatangan dengan status delay, cancel dan divert," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Kamis (17/04/24).
Dalam keterangannya, ia mengimbau kepada maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang telah membeli tiket. Termasuk pemberian opsi full refund (pengembalian tiket), reschedule (penjadwalan ulang), ataupun re-route (mengubah rute) ke bandara terdekat.
Operasional Bandara Sam Ratulangi di Manado ditutup sementara akibat terdampak abu vulkanik Gunung Ruang, Sulawesi Utara. Penutupan operasional bandara dilakukan mulai, Rabu (17/4/2024), hingga Kamis (18/4/2024) pukul 19.26 WITA.
Baca Juga: Erupsi Gunung Ruang, Penerbangan ke Manado Dibatalkan
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko, menyebutkan bahwa pihaknya harus melakukan penutupan operasional penerbangan Bandara Sam Ratulangi karena sebaran abu vulkanik yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan.
Pihaknya akan terus melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi Gunung Ruang dan dampaknya terhadap bandara-bandara di sekitar. Pengamatan lapangan dilakukan dengan interval 30 menit sampai 1 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara.
“Saya berharap masyarakat khususnya calon penumpang dapat memahami jika ada keterlambatan dan pembatalan penerbangan. Saat ini yang terdampak 5 keberangkatan dan 4 kedatangan dengan status delay, cancel dan divert," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Kamis (17/04/24).
Dalam keterangannya, ia mengimbau kepada maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang telah membeli tiket. Termasuk pemberian opsi full refund (pengembalian tiket), reschedule (penjadwalan ulang), ataupun re-route (mengubah rute) ke bandara terdekat.