Berikut Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jemaah Haji
Agus Nyomba
Jum'at, 10 Mei 2024 - 18:35 WIB
Jemaah haji Indonesia akan mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024. Tahun ini, terdapat 241.000 jemaah, terdiri atas 213.320 jemaah reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Data Kemenag mencatat tahun ini ada sekitar 45.000 jemaah haji reguler dengan usia 65 tahun ke atas. Di tengah cuaca panas Tanah Suci, jemaah perlu menjaga kondisi fisiknya tetap bugar dan sehat.
Berdasarkan catatan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), terdapat beberapa penyakit yang rentan dialami jemaah haji saat di tanah suci.
"Ada beberapa penyakit yang sering dialami jemaah haji, yaitu: Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), diakibatkan karena kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah," ungkap Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana, di Madinah, dilansir dari laman resmi Kemenag, Jumat, (10/5/2024).
Baca Juga: Kemenag Susun Peta Jalan Pengembangan Pendidikan Pesantren
"Gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sakit perut, yang disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai juga perlu diwaspadai." imbuhnya.
Selain itu, dokter yang akrab disapa dengan dr. Leks ini menyebut bahwa dehidrasi menjadi risiko yang serius terutama jika jemaah tidak cukup minum air.
Data Kemenag mencatat tahun ini ada sekitar 45.000 jemaah haji reguler dengan usia 65 tahun ke atas. Di tengah cuaca panas Tanah Suci, jemaah perlu menjaga kondisi fisiknya tetap bugar dan sehat.
Berdasarkan catatan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), terdapat beberapa penyakit yang rentan dialami jemaah haji saat di tanah suci.
"Ada beberapa penyakit yang sering dialami jemaah haji, yaitu: Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), diakibatkan karena kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah," ungkap Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana, di Madinah, dilansir dari laman resmi Kemenag, Jumat, (10/5/2024).
Baca Juga: Kemenag Susun Peta Jalan Pengembangan Pendidikan Pesantren
"Gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sakit perut, yang disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai juga perlu diwaspadai." imbuhnya.
Selain itu, dokter yang akrab disapa dengan dr. Leks ini menyebut bahwa dehidrasi menjadi risiko yang serius terutama jika jemaah tidak cukup minum air.