Pj Gubernur Sulbar Salurkan Bantuan Stunting di Pasangkayu
Tim Sindomakassar
Minggu, 02 April 2023 - 20:32 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar Akmal Malik kembali melakukan intervensi keluarga berisiko Stunting, tepatnya di Desa Bambaira, Kecamatan Bambaira, Kabupaten Pasangkayu, Minggu, (2/04/2023).
Bentuk intervensi dilakukan dengan menyalurkan bantuan stunting, khususnya kepada anak di bawah usia dua tahun.Akmal Malik menjelaskan program keluarga asuh sebagai aksi nyata penanganan Stunting di Sulbar.
Baca Juga: Angka Prevalensi Stunting Ditarget 14 Persen pada 2024
Termasuk di Pasangkayu, meskipun di Pasangkayu menunjukkan penurunan angka Stunting namun penurunan tersebut masih terbilang rendah, yakni 3 persen.
"Penurunan Stunting 3 persen. Masih rendah, padahal target dari presiden minimal 15 persen nanti 2024. Masih ada 13 persen yang harus diturunkan di Pasangkayu," kata Akmal Malik.
Untuk itu, Akmal Malik berharap gerakan bersama penanganan Stunting terus digalakkan bersama sama, mulai dari tingkat provinsi hingga desa agar dapat menekan angka Stunting hingga 15 persen pada Tahun 2024.
"Kalau seandainya pak kades, pak camat turun dari rumah ke rumah mengintervensi, memberi mereka telur dua perhari, khususnya anak anak yang di bawah usia dua tahun, kita bisa selesaikan persoalan stunting," pungkasnya.
Bentuk intervensi dilakukan dengan menyalurkan bantuan stunting, khususnya kepada anak di bawah usia dua tahun.Akmal Malik menjelaskan program keluarga asuh sebagai aksi nyata penanganan Stunting di Sulbar.
Baca Juga: Angka Prevalensi Stunting Ditarget 14 Persen pada 2024
Termasuk di Pasangkayu, meskipun di Pasangkayu menunjukkan penurunan angka Stunting namun penurunan tersebut masih terbilang rendah, yakni 3 persen.
"Penurunan Stunting 3 persen. Masih rendah, padahal target dari presiden minimal 15 persen nanti 2024. Masih ada 13 persen yang harus diturunkan di Pasangkayu," kata Akmal Malik.
Untuk itu, Akmal Malik berharap gerakan bersama penanganan Stunting terus digalakkan bersama sama, mulai dari tingkat provinsi hingga desa agar dapat menekan angka Stunting hingga 15 persen pada Tahun 2024.
"Kalau seandainya pak kades, pak camat turun dari rumah ke rumah mengintervensi, memberi mereka telur dua perhari, khususnya anak anak yang di bawah usia dua tahun, kita bisa selesaikan persoalan stunting," pungkasnya.