Perkuat Ketahanan Keluarga Cegah Perkawinan Anak di Sulbar
Tim Sindomakassar
Sabtu, 25 Februari 2023 - 18:22 WIB
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) menggelar Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Anak di Kantor Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sabtu (25/2/2023). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pj Ketua TP PKK Sulbar, Yulia Zubir Akmal.
Yulia mengatakan Sulbar merupakan provinsi denga tingkat perkawinan anak tertinggi. Akibat tingginya tingkat perkawainan anak dapat berpengaruh pada tingkat kekurangan gizi, kekerasan seksual, kekerasan fisik, dan stunting.
Baca Juga:Wapres Minta Pemda Perkuat Koordinasi Kebut Penurunan Stunting di Sulbar
"Banyak kasus seorang suami memukul istrinya ( kekerasan fisik ), bahkan menikahkan anaknya di bawah umur, itulah kita harus perkuat pemberdayaan perempuan," ucap Yulia dilansir dari laman resmi Pemprov Sulbar.
Guna mencegah semakin tingginya perkawinan anak, Yulia menyebut penguatan ketahanan keluarga harus dimaksimalkan. Harus lebih diperkuat lagi peran orang tua, keluarga, organisasi sosial masyarakat, sekolah dan pesantren agar perkawinan anak di Sulbar dapat dicegah.
Dia berharap melalui kolaborasi dengan KUA dapat memberikan pembinaan konseling pada anak calon pengantin selama tiga bulan sebelum menikah bagi anak umur di atas 19 tahun. Toh, banyak sekali fungsi-fungsi keluarga dan fungsi agama yang harus dipaparkan pada anak.
"Sesuai arahan Wapres kita butuh kolaborasi, jangan kerja sendiri-sendiri. Saya berharap tahun ini kita bisa bekerja nyata, karena semua sudah disiapkan pemerintah, instansi yang terkait juga sudah bergerak bersama. Intinya kita bangun koordinasi yang baik," pungkasnya
Yulia mengatakan Sulbar merupakan provinsi denga tingkat perkawinan anak tertinggi. Akibat tingginya tingkat perkawainan anak dapat berpengaruh pada tingkat kekurangan gizi, kekerasan seksual, kekerasan fisik, dan stunting.
Baca Juga:Wapres Minta Pemda Perkuat Koordinasi Kebut Penurunan Stunting di Sulbar
"Banyak kasus seorang suami memukul istrinya ( kekerasan fisik ), bahkan menikahkan anaknya di bawah umur, itulah kita harus perkuat pemberdayaan perempuan," ucap Yulia dilansir dari laman resmi Pemprov Sulbar.
Guna mencegah semakin tingginya perkawinan anak, Yulia menyebut penguatan ketahanan keluarga harus dimaksimalkan. Harus lebih diperkuat lagi peran orang tua, keluarga, organisasi sosial masyarakat, sekolah dan pesantren agar perkawinan anak di Sulbar dapat dicegah.
Dia berharap melalui kolaborasi dengan KUA dapat memberikan pembinaan konseling pada anak calon pengantin selama tiga bulan sebelum menikah bagi anak umur di atas 19 tahun. Toh, banyak sekali fungsi-fungsi keluarga dan fungsi agama yang harus dipaparkan pada anak.
"Sesuai arahan Wapres kita butuh kolaborasi, jangan kerja sendiri-sendiri. Saya berharap tahun ini kita bisa bekerja nyata, karena semua sudah disiapkan pemerintah, instansi yang terkait juga sudah bergerak bersama. Intinya kita bangun koordinasi yang baik," pungkasnya