57.683 Anak di Kabupaten Maros Terima Vaksin Polio
Najmi S Limonu
Selasa, 30 Juli 2024 - 11:57 WIB
Bupati Maros AS Chaidir Syam memberikan vaksin polio kepada salah satu anak. Foto: SINDO Makassar/Herni Amir
Sebanyak 57.683 anak di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan telah menerima vaksin polio tahap pertama pada Pekan Polio Nasional(PIN).
Angka tersebut melampaui target vaksin pada Pusdatin Kemenkes RI, yakni 57.063 anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr Muhammad Yunus mengatakan, jumlah tersebut membawa Kabupaten Maros pada posisi pertama cakupan PIN Polio se-Provinsi Sulawesi Selatan, dengan total cakupan mencapai 101 persen.
"Alhamdulillah, ini menjadi raihan yang luar biasa, dimana sebelumnya kita hanya berada di posisi 2,3 dan 5, sekarang berhasil meraih posisi pertama," katanya, Selasa (30/7/2024).
Dia mengatakan, keberhasilan Maros dalam mencapai target vaksin polio tidak lepas dari peran stakeholder yang turun tangan ke masyarakat.
"Hal ini bisa terwujud berkat dukungan Wakil Bupati dan Ketua Tim Penggerak PKK, para OPD, Camat, Lurah, Kades, tokoh masyarakat dan toko agama," ujarnya.
Dia menyebutkan, selain di posyandu, juga dilakukan strategi jemput bola ke sekolah hingga PAUD demi meberikan vaksin kepada anak 0-7 tahun.
Angka tersebut melampaui target vaksin pada Pusdatin Kemenkes RI, yakni 57.063 anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr Muhammad Yunus mengatakan, jumlah tersebut membawa Kabupaten Maros pada posisi pertama cakupan PIN Polio se-Provinsi Sulawesi Selatan, dengan total cakupan mencapai 101 persen.
"Alhamdulillah, ini menjadi raihan yang luar biasa, dimana sebelumnya kita hanya berada di posisi 2,3 dan 5, sekarang berhasil meraih posisi pertama," katanya, Selasa (30/7/2024).
Dia mengatakan, keberhasilan Maros dalam mencapai target vaksin polio tidak lepas dari peran stakeholder yang turun tangan ke masyarakat.
"Hal ini bisa terwujud berkat dukungan Wakil Bupati dan Ketua Tim Penggerak PKK, para OPD, Camat, Lurah, Kades, tokoh masyarakat dan toko agama," ujarnya.
Dia menyebutkan, selain di posyandu, juga dilakukan strategi jemput bola ke sekolah hingga PAUD demi meberikan vaksin kepada anak 0-7 tahun.