Prestasi Gemilang! SDN 238 Mallaulu Sabet Penghargaan Bergengsi Adiwiyata Mandiri 2024
Fitra budin
Rabu, 02 Oktober 2024 - 12:41 WIB
SDN 238 Mallaulu, Kabupaten Luwu Timur sukses mengukir sejarah baru. Sekolah ini dinobatkan sebagai penerima Penghargaan Adiwiyata Mandiri 2024, sebuah prestasi bergengsi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Acara penganugerahan yang berlangsung megah di kantor KLHK, Jakarta Pusat, Rabu (02/09/24), menjadi saksi kejayaan sekolah ini dalam membangun komitmen luar biasa terhadap pelestarian lingkungan.
Penghargaan Adiwiyata Mandiri bukanlah penghargaan sembarangan. Hanya sekolah-sekolah yang benar-benar berkomitmen penuh dalam menjalankan program pendidikan berbasis lingkungan yang bisa meraih penghargaan ini.
Baca Juga:Lima Mahasiswa asal Malaysia Belajar Pengelolaan Sumber Daya Laut di FIKP Unhas
Dan SDN 238 Mallaulu berhasil melampaui ekspektasi dengan inovasi lingkungan hidupnya yang spektakuler.
Program andalan sekolah ini, 'SEBATIKCARE', jadi buah bibir banyak pihak. Bagaimana tidak, program ini memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun serai, lidah buaya, dan bunga kecombrang untuk menciptakan produk-produk ramah lingkungan yang ampuh mengatasi gatal-gatal dan mencegah gigitan nyamuk.
Lebih dari sekadar inovasi, ini adalah bukti nyata bagaimana siswa dan guru bahu-membahu menjaga keseimbangan alam.
Acara penganugerahan yang berlangsung megah di kantor KLHK, Jakarta Pusat, Rabu (02/09/24), menjadi saksi kejayaan sekolah ini dalam membangun komitmen luar biasa terhadap pelestarian lingkungan.
Penghargaan Adiwiyata Mandiri bukanlah penghargaan sembarangan. Hanya sekolah-sekolah yang benar-benar berkomitmen penuh dalam menjalankan program pendidikan berbasis lingkungan yang bisa meraih penghargaan ini.
Baca Juga:Lima Mahasiswa asal Malaysia Belajar Pengelolaan Sumber Daya Laut di FIKP Unhas
Dan SDN 238 Mallaulu berhasil melampaui ekspektasi dengan inovasi lingkungan hidupnya yang spektakuler.
Program andalan sekolah ini, 'SEBATIKCARE', jadi buah bibir banyak pihak. Bagaimana tidak, program ini memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun serai, lidah buaya, dan bunga kecombrang untuk menciptakan produk-produk ramah lingkungan yang ampuh mengatasi gatal-gatal dan mencegah gigitan nyamuk.
Lebih dari sekadar inovasi, ini adalah bukti nyata bagaimana siswa dan guru bahu-membahu menjaga keseimbangan alam.