Warga Rilau Ale Sebut JMS Anak Rakyat, Paham Kondisi Rakyat
Bahar karibo
Sabtu, 19 Oktober 2024 - 16:09 WIB
Sosok Jamaluddin M Syamsir (JMS) salah satu kandidat di Pilkada Bulukumba 2024, semakin mendapatkan tempat di hati warga Rilau Ale.
Dalam berbagai kesempatan, warga menyebutkan bahwa JMS dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati dan dekat dengan masyarakat. Sikapnya yang ramah dan tidak berjarak membuat warga merasa nyaman dan diterima tanpa harus merasa canggung.
Hal tersebut disampaikan salah seorang warga Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Haji Amir, saat ditemui usai kampanye dialogis beesama JMS, Jumat 18 Oktober 2024. Amir, menceritakan bahwa setiap kali bertemu JMS, tidak ada kesan kaku atau formalitas yang berlebihan.
"Tau Sombere, anre nakambiangpa taua kulantu punna sitteki, Gitte inni padaki tau siana kale, Tania pejabat nu parallu ni jagai jarakna (Orang ramah, tidak harus pegang lutut kalau ketemu.Kami merasa beliau seperti saudara sendiri, bukan sosok yang harus dijaga jaraknya)," ungkap Haji dengan dialek Bahasa Daerah Konjo.
Menurutnya, kebiasaan JMS untuk menyapa dan berinteraksi langsung dengan warga, tanpa melihat status sosial, membuat banyak orang merasa nyaman. Sikap inilah yang menjadi daya tarik kuat di kalangan masyarakat pedesaan, terutama di daerah-daerah yang jarang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
Senada disampaikan oleh Ibu Sri Lestari, seorang pedagang di pasar Rilau Ale. Ia mengaku terkesan dengan pendekatan JMS yang selalu mendengarkan keluhan masyarakat kecil.
"Pak JMS itu selalu mendengar kalau kami cerita. Tidak pernah merasa lebih tinggi, padahal beliau calon bupati. Itu yang buat kami yakin dia bisa jadi pemimpin yang baik," ujar Lestari.
Dalam berbagai kesempatan, warga menyebutkan bahwa JMS dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati dan dekat dengan masyarakat. Sikapnya yang ramah dan tidak berjarak membuat warga merasa nyaman dan diterima tanpa harus merasa canggung.
Hal tersebut disampaikan salah seorang warga Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Haji Amir, saat ditemui usai kampanye dialogis beesama JMS, Jumat 18 Oktober 2024. Amir, menceritakan bahwa setiap kali bertemu JMS, tidak ada kesan kaku atau formalitas yang berlebihan.
"Tau Sombere, anre nakambiangpa taua kulantu punna sitteki, Gitte inni padaki tau siana kale, Tania pejabat nu parallu ni jagai jarakna (Orang ramah, tidak harus pegang lutut kalau ketemu.Kami merasa beliau seperti saudara sendiri, bukan sosok yang harus dijaga jaraknya)," ungkap Haji dengan dialek Bahasa Daerah Konjo.
Menurutnya, kebiasaan JMS untuk menyapa dan berinteraksi langsung dengan warga, tanpa melihat status sosial, membuat banyak orang merasa nyaman. Sikap inilah yang menjadi daya tarik kuat di kalangan masyarakat pedesaan, terutama di daerah-daerah yang jarang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
Senada disampaikan oleh Ibu Sri Lestari, seorang pedagang di pasar Rilau Ale. Ia mengaku terkesan dengan pendekatan JMS yang selalu mendengarkan keluhan masyarakat kecil.
"Pak JMS itu selalu mendengar kalau kami cerita. Tidak pernah merasa lebih tinggi, padahal beliau calon bupati. Itu yang buat kami yakin dia bisa jadi pemimpin yang baik," ujar Lestari.