Seragam Sekolah Gratis ala Syarif-Qalby Bakal Ringankan Beban Rumah Tangga Ibu-ibu di Jeneponto
Tim Sindomakassar
Senin, 04 November 2024 - 07:31 WIB
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Jeneponto nomor urut 3, Muh Syarif - Moch Alim Qalby bakal menyiapkan seragam sekolah gratis dalam program "Jeneponto Pasikola" untuk anak-anak di Butta Turatea.
Seragam sekolah gratis ini merupakan bukti keseriusan pasangan Syarif-Qalby menekan tingginya angka anak usia wajib bersekolah di Jeneponto yang tak bisa bersekolah.
"Seragam gratis ini akan kita berikan mulai dari pendidikan anak usia dini, SD hingga SMP. Gratis termasuk sepatu dan tas sekolahnya," kata Qalby menjawab pertanyaan panelis pada debat Pilkada Jeneponto di Hotel Four Point Makassar, Minggu (3/11/2024) malam.
Qalby menjelaskan program seragam sekolah gratis tidak asal dicetuskan. Anak muda kelahiran tahun 1993 itu mengaku, sudah sering mendengar keluhan orangtua di Jeneponto yang anaknya tidak bersekolah.
Baca Juga:Fenomena Baru Pilkada Lutim, Emak-emak Masif Turun Gunung Menangkan Ibas-Puspa
Kata Qalby, rata-rata orangtua di Jeneponto kesulitan menyekolahkan anaknya karena tidak memiliki cukup dana membeli perlengkapan sekolah, khususnya seragam.
"Apa alasan anak ini tidak sekolah? Mereka [orangtua] selalu jawab dengan jawaban yang sama bahwa, anaknya mau sekolah tapi mereka tidak punya dana, tidak punya uang beli seragam sekolah," jelas Qalby dalam sesi kedua debat Pilkada Jeneponto.
Seragam sekolah gratis ini merupakan bukti keseriusan pasangan Syarif-Qalby menekan tingginya angka anak usia wajib bersekolah di Jeneponto yang tak bisa bersekolah.
"Seragam gratis ini akan kita berikan mulai dari pendidikan anak usia dini, SD hingga SMP. Gratis termasuk sepatu dan tas sekolahnya," kata Qalby menjawab pertanyaan panelis pada debat Pilkada Jeneponto di Hotel Four Point Makassar, Minggu (3/11/2024) malam.
Qalby menjelaskan program seragam sekolah gratis tidak asal dicetuskan. Anak muda kelahiran tahun 1993 itu mengaku, sudah sering mendengar keluhan orangtua di Jeneponto yang anaknya tidak bersekolah.
Baca Juga:Fenomena Baru Pilkada Lutim, Emak-emak Masif Turun Gunung Menangkan Ibas-Puspa
Kata Qalby, rata-rata orangtua di Jeneponto kesulitan menyekolahkan anaknya karena tidak memiliki cukup dana membeli perlengkapan sekolah, khususnya seragam.
"Apa alasan anak ini tidak sekolah? Mereka [orangtua] selalu jawab dengan jawaban yang sama bahwa, anaknya mau sekolah tapi mereka tidak punya dana, tidak punya uang beli seragam sekolah," jelas Qalby dalam sesi kedua debat Pilkada Jeneponto.