Lurah Letta Bantaeng Klarifikasi Soal Isu Kumpulkan Pendukung Paslon di Kantornya Malam Hari
Bahar Karibo
Rabu, 27 November 2024 - 06:22 WIB
Warga yang menggeruduk kantor Kelurahan Letta, Kecamatan Bantaeng, Senin 25 November 2024 sekira pukul 21 malam WITA, di klarifikasi Lurah Letta Supriyadi.
Didampingi Asisten I Setda Kabupaten Bantaeng, Mahyuddin, Camat Bantaeng, Plt Bagian Hukum Haidi, Kadis Infokom Subhan serta Bhabinkamtibmas Kelutahan Letta, menggelar konprensi pers, Selasa 25 November 2024.
Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial Facebook, ratusan warga Kelurahan Letta, mendatangi kantor Lurah sambil berteriak "pak lurah bagi sembako", akibatnya Lurah Letta diamankan oleh pihak keamanan.
Dalam siaran pers Lurah Letta, supriadi mengatakan, semua informasi yang beredar di media sosial facebook yang menyebut dirinya bagi bagi sembako tidak benar. "Itu fitnah, karena saat kejadian itu di kantor lurah tidak ada sembako," ujarnya.
Dia juga mengaku, akibat peristiwa itu menimbulkan beban psikologis terhadap keluarganya. "Anak saya tidak mau lagi kesekolah karena merasa trauma dengan kejadian itu," katanya.
Dia mengatakan, sebagai seorang Aparatur Sipil Negara di Pemkab Bantaeng, kejadian itu saya sudah laporkan ke Pj Bupati Bantaeng. Kemudian kami diskusi dengan Tim Hukum Pemkab Bantaeng.
Setelah melakukan diskusi bersama Tim Hukum Pemkab Bantaeng, akhirnya Suriyadi kemudian menempuh jalur hukum dengan melaporkan oknum yang telah memfitnahnya ke Polisi.
Didampingi Asisten I Setda Kabupaten Bantaeng, Mahyuddin, Camat Bantaeng, Plt Bagian Hukum Haidi, Kadis Infokom Subhan serta Bhabinkamtibmas Kelutahan Letta, menggelar konprensi pers, Selasa 25 November 2024.
Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial Facebook, ratusan warga Kelurahan Letta, mendatangi kantor Lurah sambil berteriak "pak lurah bagi sembako", akibatnya Lurah Letta diamankan oleh pihak keamanan.
Dalam siaran pers Lurah Letta, supriadi mengatakan, semua informasi yang beredar di media sosial facebook yang menyebut dirinya bagi bagi sembako tidak benar. "Itu fitnah, karena saat kejadian itu di kantor lurah tidak ada sembako," ujarnya.
Dia juga mengaku, akibat peristiwa itu menimbulkan beban psikologis terhadap keluarganya. "Anak saya tidak mau lagi kesekolah karena merasa trauma dengan kejadian itu," katanya.
Dia mengatakan, sebagai seorang Aparatur Sipil Negara di Pemkab Bantaeng, kejadian itu saya sudah laporkan ke Pj Bupati Bantaeng. Kemudian kami diskusi dengan Tim Hukum Pemkab Bantaeng.
Setelah melakukan diskusi bersama Tim Hukum Pemkab Bantaeng, akhirnya Suriyadi kemudian menempuh jalur hukum dengan melaporkan oknum yang telah memfitnahnya ke Polisi.