home sulsel

Tidak Semua Tuntutan Dipenuhi, Warga Papan Loe Ancam Gelar Aksi Susulan

Rabu, 25 Desember 2024 - 14:36 WIB
Suasana mediasi antara warga dengan pihak PT Huadi Indonesia dan sejumlah perusahaan lainnya. Foto: SINDO Makassar/Bahar Karibo
Aksi penutupan jalan yang dilakukan oleh warga Desa Papan Loe, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng selama dua hari, berakhir mediasi. Pihak perusahaan bersama perwakilan warga sepakat untuk dialog di kantor PT Huadi Nikel Alloy Indonesia.

Menurut koordinator aksi, Asdar HL, dialog dilakukan dua kali. Pertama langsung dipimpin oleh pemilik perusahaan bernama Yos. Pihak perusahaan bersedia memenuhi semua tuntutan warga, yakni konpensasi kerusakan tanaman rumput laut.

Kemudian, tuntutan selanjutnya konpensasi kerusakan rumah warga akibat polusi dari asap pabrik, penggunaan dana CSR harus transparan serta keberadaan Bantaeng Huadi Industrial Park (BHIP) perlu dievaluasi.

Lebih jauh Asdar HL mengatakan, saat dioalog kedua warga mulai menaruh curiga terhadap perusahaan. Pasalnya, dialog ini tidak lagi dihadiri oleh pemilik perusahaan, tapi diwakili oleh HRD Andi Latippa.

"Kami sempat minta agar pemilik perusahaan dihadirkan dalam dialog, tapi di tolak, sehingga warga kecewa," kata Asdar.

Dia mengatakan sejumlah tuntutan warga dikabulkan perusahaan, yakni kompensasi perbaikan rumah warga yang terkena dampak. Kemudian, pihak perusahaan bersedia menyalurkan dana CSR kepada warga melalui kepala desa.

Dikatakan dalam dialog tersebut, pihak perusahaan masih ngotot tidak bersedia memberiikan ganti rugi kepada petani rumput laut. Padahal pihak perusahaan sendiri yang berjanji akan memberikan konpensasi kepada petani rumput laut yang mengalami dampak akibat aktivitas di pelabuhan.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya