Serapan Pupuk Subsidi di Maros Rendah, Baru 47 Persen Tersalur
Najmi S Limonu
Minggu, 21 September 2025 - 18:07 WIB
Potret area persawahan di Lingkungan Galaggara, Kelurahan Mattiro Deceng, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Foto: SINDO Makassar/Tri Yari Kurniawan
Memasuki triwulan ketiga 2025, serapan pupuk subsidi di Kabupaten Maros masih tergolong rendah.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros mencatat, dari total alokasi 26.015 ton pupuk bersubsidi tahun ini, baru 12.106 ton yang tersalur ke petani.
Jumlah tersebut setara dengan 47,009% dari total kuota yang diberikan pemerintah pusat.
Kabid Sarana, Prasarana dan Agribisnis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros, Nini Adriani Nurdin menjelaskan, tahun ini Kabupaten Maros menerima alokasi pupuk subsidi tiga jenis, total 26.015 ton.
Rinciannya Urea 14.754 ton, NPK 11.107 ton, dan organik 154 ton. Sementara realisasi penyaluranna hingga 17 September, tercatat Urea 7.143 ton, NPK 4.933 ton, dan organik 30 ton.
"Kuota terbesar berada di Kecamatan Bantimurung dengan total 4.204 ton untuk tiga jenis pupuk," jelasnya, Minggu (21/9/2025).
Menurutnya, salah satu faktor rendahnya serapan pupuk ini dikarenakan musim tanam di Kabupaten Maros. Dia bilang, penyerapan pupuk diperkirakan akan meningkat mulai Oktober hingga akhir tahun.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros mencatat, dari total alokasi 26.015 ton pupuk bersubsidi tahun ini, baru 12.106 ton yang tersalur ke petani.
Jumlah tersebut setara dengan 47,009% dari total kuota yang diberikan pemerintah pusat.
Kabid Sarana, Prasarana dan Agribisnis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros, Nini Adriani Nurdin menjelaskan, tahun ini Kabupaten Maros menerima alokasi pupuk subsidi tiga jenis, total 26.015 ton.
Rinciannya Urea 14.754 ton, NPK 11.107 ton, dan organik 154 ton. Sementara realisasi penyaluranna hingga 17 September, tercatat Urea 7.143 ton, NPK 4.933 ton, dan organik 30 ton.
"Kuota terbesar berada di Kecamatan Bantimurung dengan total 4.204 ton untuk tiga jenis pupuk," jelasnya, Minggu (21/9/2025).
Menurutnya, salah satu faktor rendahnya serapan pupuk ini dikarenakan musim tanam di Kabupaten Maros. Dia bilang, penyerapan pupuk diperkirakan akan meningkat mulai Oktober hingga akhir tahun.