BK dan Elit Partai Respons Isu Perselingkuhan Pimpinan DPRD Jeneponto
Sulaiman Nai
Selasa, 28 Oktober 2025 - 17:49 WIB
Ilustrasi. Foto: Istimewa
Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Jeneponto akhirnya merespons kasus dugaan perselingkuhan yang menyeret salah satu anggota legislatif. Skandal ini juga melibatkan oknum anggota DPRD Kabupaten Takalar.
Ketua BK DPRD Jeneponto, Amdy Safri Kr Daming mengatakan, pihaknya terkejut sekaligus kecewa atas isu yang mencoreng citra lembaga legislatif ini.
"Kami Badan Kehormatan pada prinsipnya, pertama kaget, kedua kecewa dengan adanya pemberitaan seperti itu. Bagaimanapun bentuknya, apa yang beredar di media sosial itu sangat mencoreng citra DPRD. Di mana DPRD sekarang ini lagi disorot-sorotnya. Kami sangat prihatin dengan kejadian tersebut," ujar Safri saat ditemui di ruang rapat BK DPRD Jeneponto, Senin (27/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Safri didampingi tiga anggota BK lainnya, yakni Haji Sahir, Haji Emba, dan Harianto.
Ia menegaskan, langkah awal BK adalah melakukan rapat internal untuk membahas mekanisme penanganan dugaan pelanggaran etik tersebut.
"Langkah awal, tentunya kami yang tergabung di BK akan melakukan rapat internal, sekaligus akan melaksanakan program kerja seperti apa, mungkin memanggil saksi dan yang bersangkutan untuk klarifikasi," tambahnya.
Meski demikian, Safri menegaskan bahwa hingga kini belum ada laporan resmi yang masuk ke Badan Kehormatan terkait kasus yang menyeret nama MB, anggota DPRD Jeneponto.
Ketua BK DPRD Jeneponto, Amdy Safri Kr Daming mengatakan, pihaknya terkejut sekaligus kecewa atas isu yang mencoreng citra lembaga legislatif ini.
"Kami Badan Kehormatan pada prinsipnya, pertama kaget, kedua kecewa dengan adanya pemberitaan seperti itu. Bagaimanapun bentuknya, apa yang beredar di media sosial itu sangat mencoreng citra DPRD. Di mana DPRD sekarang ini lagi disorot-sorotnya. Kami sangat prihatin dengan kejadian tersebut," ujar Safri saat ditemui di ruang rapat BK DPRD Jeneponto, Senin (27/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Safri didampingi tiga anggota BK lainnya, yakni Haji Sahir, Haji Emba, dan Harianto.
Ia menegaskan, langkah awal BK adalah melakukan rapat internal untuk membahas mekanisme penanganan dugaan pelanggaran etik tersebut.
"Langkah awal, tentunya kami yang tergabung di BK akan melakukan rapat internal, sekaligus akan melaksanakan program kerja seperti apa, mungkin memanggil saksi dan yang bersangkutan untuk klarifikasi," tambahnya.
Meski demikian, Safri menegaskan bahwa hingga kini belum ada laporan resmi yang masuk ke Badan Kehormatan terkait kasus yang menyeret nama MB, anggota DPRD Jeneponto.