Program TMMD ke-116 di Kabupaten Maros Sudah 80 Persen
Najmi S Limonu
Rabu, 10 Mei 2023 - 16:07 WIB
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-116 resmi dimulai, Rabu (10/5/2023). Di Kabupaten Maros, TMMD sudah berjalan selama sebulan. Program yang dilaksanakan kini sudah mencapai 80 persen.
TMMD tahun ini menyasar pengerjaan rintisan jalan sepanjang 4.150 meter di Desa Gattareng Matinggi, Kecamatan Mallawa. Program ini mendapat bantuan Rp1,5 miliar dari pemerintah kabupaten.
Dandim 1422/Maros Letkol Inf Muhammad Hujairin menuturkan, saat ini pembukaan jalan sudah mencapai 3.000 meter.
Baca juga: TMMD 2023 Sasar Perintisan Jalan di Desa Gattareng Matinggi
“Sudah 3 km yang sudah kita buka, nanti tinggal pemasangan gorong-gorong dan menyelesaikan sisanya,” katanya, di sela pembukaan TMMD ke-116 di Lapangan Andi Baso, Kecamatan Camba.
Dia menuturkan, TTMD tahun ini sengaja memilih Desa Gattareng Matinggi, Kecamatan Mallawa karena memiliki akses jalan yang memprihatinkan. Saat ada warga yang sakit, mesti ditandu ketika hendak dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
“Jalan di sana masih sempit. Warga membawa hasil kebunnya dengan sepeda motor. Ada yang mau melahirkan harus ditandu juga keluar dusun untuk mendapat pertolongan,” jelasnya.
TMMD tahun ini menyasar pengerjaan rintisan jalan sepanjang 4.150 meter di Desa Gattareng Matinggi, Kecamatan Mallawa. Program ini mendapat bantuan Rp1,5 miliar dari pemerintah kabupaten.
Dandim 1422/Maros Letkol Inf Muhammad Hujairin menuturkan, saat ini pembukaan jalan sudah mencapai 3.000 meter.
Baca juga: TMMD 2023 Sasar Perintisan Jalan di Desa Gattareng Matinggi
“Sudah 3 km yang sudah kita buka, nanti tinggal pemasangan gorong-gorong dan menyelesaikan sisanya,” katanya, di sela pembukaan TMMD ke-116 di Lapangan Andi Baso, Kecamatan Camba.
Dia menuturkan, TTMD tahun ini sengaja memilih Desa Gattareng Matinggi, Kecamatan Mallawa karena memiliki akses jalan yang memprihatinkan. Saat ada warga yang sakit, mesti ditandu ketika hendak dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
“Jalan di sana masih sempit. Warga membawa hasil kebunnya dengan sepeda motor. Ada yang mau melahirkan harus ditandu juga keluar dusun untuk mendapat pertolongan,” jelasnya.