BBVet Maros Minta Warga Tetap Waspada Penyakit Jembrana
Najmi S Limonu
Rabu, 14 Juni 2023 - 13:37 WIB
Menjelang Idul Adha, Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros terus melakukan pengawasan terhadap perkembangan penyakit pada hewan kurban. Salah satunya penyakit yang disebabkan virus jembrana.
Kepala BBVet Maros H Agustia mengatakan, penyakit jembrana pada sapi ini sudah ada sejak dulu. Namun saat ini kembali perlu diwaspadai menjelang Idul Adha. Meski begitu, dia menjamin penyakit jembrana di Sulsel sudah terkendali.
BBVet mengajak seluruh instansi yang terkait untuk turut mengawasi dan melakukan pembatasan lalu lintas hewan. Seluruh hewan wajib mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
"Yang melakukan itu semua tentu dinas terkait. Mulai dari SKKH, pemberian vaksin, antibiotik dan vitamin pada hewan. Ini semua dilakukan agar virus atau penyakit ini tidak menyebar lagi ke beberapa wilayah," jelasnya.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemerintah Perketat Lalu Lintas Hewan Ternak
Dia mengatakan, virus jembrana telah masuk ke Sulsel sejak tahun 2022. Bahkan sejak 1 Januari 2023 hingga 13 Juni, BBVet telah menemukan 146 kasus yang tersebar di sejumlah wilayah.
Di Sulsel sendiri, kasus ini telah ditemukan di Kabupaten Barru, Bone, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Sidrap dan Sinjai. Penyakit jembrana ini juga ditemukan di Provinsi Sulbar, yakni di Kabupaten Majene, Mamuju Tengah, Pasangkayu, Polewali Mandar serta Mamuju.
Kepala BBVet Maros H Agustia mengatakan, penyakit jembrana pada sapi ini sudah ada sejak dulu. Namun saat ini kembali perlu diwaspadai menjelang Idul Adha. Meski begitu, dia menjamin penyakit jembrana di Sulsel sudah terkendali.
BBVet mengajak seluruh instansi yang terkait untuk turut mengawasi dan melakukan pembatasan lalu lintas hewan. Seluruh hewan wajib mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
"Yang melakukan itu semua tentu dinas terkait. Mulai dari SKKH, pemberian vaksin, antibiotik dan vitamin pada hewan. Ini semua dilakukan agar virus atau penyakit ini tidak menyebar lagi ke beberapa wilayah," jelasnya.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemerintah Perketat Lalu Lintas Hewan Ternak
Dia mengatakan, virus jembrana telah masuk ke Sulsel sejak tahun 2022. Bahkan sejak 1 Januari 2023 hingga 13 Juni, BBVet telah menemukan 146 kasus yang tersebar di sejumlah wilayah.
Di Sulsel sendiri, kasus ini telah ditemukan di Kabupaten Barru, Bone, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Sidrap dan Sinjai. Penyakit jembrana ini juga ditemukan di Provinsi Sulbar, yakni di Kabupaten Majene, Mamuju Tengah, Pasangkayu, Polewali Mandar serta Mamuju.