Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lutim Studi Komparatif Pala ke Bulukumba
Fitra budin
Selasa, 04 Juli 2023 - 15:49 WIB
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lutim melakukan kunjungan studi komparatif pala ke Kelurahan Ballasaraja, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba pada Senin (3/7/2023) kemarin. Foto/Istimewa
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur (Lutim) melakukan kunjungan studi komparatif pala ke Kelurahan Ballasaraja, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba pada Senin (3/7/2023) kemarin. Tujuannya untuk membekali para petugas teknis, penyuluh dan petani penerima bantuan tentang komoditi pala.
Adapun kelompok tani yang mengikuti studi tersebutterdiri dari lima kelompok tani yang akan menerima bantuan bibit pala dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan(Pemprov Sulsel). Totalnya sebanyak 11.375 pohon untuk rencana tanam seluas 91 hektare.
Baca Juga:Pasar Murah di Desa Baruga Luwu Timur Distribusikan 560 LPG 3 Kg
Kabid Perkebunan Lutim, Muhtar, kepada SINDO Makassar, mengatakan pengembangan komoditi atau tanaman pala di Kabupaten Luwu Timur masih terbilang baru. Meskipun, sebelumnya telah ada masyarakat atau petani yang menanam secara swadaya dalam jumlah terbatas.
"Mengingat komoditi pala ini juga merupakan salah satu komoditi ekspor perkebunan dengan nilai ekonomi yang tinggi, maka akhir-akhir ini telah banyak petani kita yang berminat untuk menanam," kata dia.
Baca Juga:Lutim Menuju Nol Desa 'Blank Spot', Sisa 1 Desa Belum Tercover Jaringan Seluler
Adapun kelompok tani yang mengikuti studi tersebutterdiri dari lima kelompok tani yang akan menerima bantuan bibit pala dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan(Pemprov Sulsel). Totalnya sebanyak 11.375 pohon untuk rencana tanam seluas 91 hektare.
Baca Juga:Pasar Murah di Desa Baruga Luwu Timur Distribusikan 560 LPG 3 Kg
Kabid Perkebunan Lutim, Muhtar, kepada SINDO Makassar, mengatakan pengembangan komoditi atau tanaman pala di Kabupaten Luwu Timur masih terbilang baru. Meskipun, sebelumnya telah ada masyarakat atau petani yang menanam secara swadaya dalam jumlah terbatas.
"Mengingat komoditi pala ini juga merupakan salah satu komoditi ekspor perkebunan dengan nilai ekonomi yang tinggi, maka akhir-akhir ini telah banyak petani kita yang berminat untuk menanam," kata dia.
Baca Juga:Lutim Menuju Nol Desa 'Blank Spot', Sisa 1 Desa Belum Tercover Jaringan Seluler