Disparbud Gowa Optimistis PAD Wisata di Beautiful Malino Capai Rp630 Juta
Herni Amir
Jum'at, 14 Juli 2023 - 21:07 WIB
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gowa menargetkan kontribusi pajak daerah dari sektor destinasi wisata dapat menyumbang ratusan juta rupiah di perhelatan Beautiful Malino 2023 .
"Dinas Pariwisata target Rp630 juta PAD yang bisa kita dapatkan dari sektor destinasi wisata yang dikelola pemerintah daerah selama tiga hari pelaksanaan Beautiful Malino," kata Kadisparbud Gowa Tenriwati Tahri, Jumat, (14/07/2023).
Ia menjelaskan Rp630 juta ini berasal dari tiga destinasi wisata yang dikelola mulai dari retribusi Hutan Pinus Malino, retribusi Air Terjun Takapal, dan retribusi Wisata DAM Bili-bili.
Baca Juga:Festival Kuliner Beautiful Malino Gandeng Puluhan UMKM
"Intinya yang bisa kita ukur itu dari perputaran uang yang ada adalah yang rill dari dinas kami yaitu pemasukan dari Hutan Pinus, kemudian Air Terjun Takapala dan wisata DAM Bili-bili karena itukan menuju juga ke Kota Malino jadi kemungkinan wisatawan mampir kesitu, baik sebelum atau sepulangnya dari Malino. Hasil dari situ yang kemudian menjadi PAD di sektor pajak wisata," terangnya.
Tenri menyebutkan, angka tersebut berasal dari hitung-hitungan biaya retribusi masuk pada masing-masing destinasi wisata. Di mana jika biaya retribusi ketiga destinasi wisata masing-masing Rp3.000 kemudian jumlah pengunjung mencapai 70.000 orang sesuai target pengunjung Beautiful Malino tahun ini maka totalnya masing-masing yakni Rp210 juta.
"Nah kalau retribusi masuk itu kan semuanya Rp3.000, berarti kalau estimasi pengunjung itu sekitar 70 ribu orang maka hasilnya Rp210 juta, selanjutnya kita kali tigakan karena kan ada tiga destinasi yang kita kelola. Rp210 juta kali tiga itukan Rp630 juta. Nah itulah yang bisa kita dapat dari perputaran Rp7 miliar itu," terangnya.
"Dinas Pariwisata target Rp630 juta PAD yang bisa kita dapatkan dari sektor destinasi wisata yang dikelola pemerintah daerah selama tiga hari pelaksanaan Beautiful Malino," kata Kadisparbud Gowa Tenriwati Tahri, Jumat, (14/07/2023).
Ia menjelaskan Rp630 juta ini berasal dari tiga destinasi wisata yang dikelola mulai dari retribusi Hutan Pinus Malino, retribusi Air Terjun Takapal, dan retribusi Wisata DAM Bili-bili.
Baca Juga:Festival Kuliner Beautiful Malino Gandeng Puluhan UMKM
"Intinya yang bisa kita ukur itu dari perputaran uang yang ada adalah yang rill dari dinas kami yaitu pemasukan dari Hutan Pinus, kemudian Air Terjun Takapala dan wisata DAM Bili-bili karena itukan menuju juga ke Kota Malino jadi kemungkinan wisatawan mampir kesitu, baik sebelum atau sepulangnya dari Malino. Hasil dari situ yang kemudian menjadi PAD di sektor pajak wisata," terangnya.
Tenri menyebutkan, angka tersebut berasal dari hitung-hitungan biaya retribusi masuk pada masing-masing destinasi wisata. Di mana jika biaya retribusi ketiga destinasi wisata masing-masing Rp3.000 kemudian jumlah pengunjung mencapai 70.000 orang sesuai target pengunjung Beautiful Malino tahun ini maka totalnya masing-masing yakni Rp210 juta.
"Nah kalau retribusi masuk itu kan semuanya Rp3.000, berarti kalau estimasi pengunjung itu sekitar 70 ribu orang maka hasilnya Rp210 juta, selanjutnya kita kali tigakan karena kan ada tiga destinasi yang kita kelola. Rp210 juta kali tiga itukan Rp630 juta. Nah itulah yang bisa kita dapat dari perputaran Rp7 miliar itu," terangnya.