TPPS Sulsel Komitmen Optimalkan Penurunan Stunting dengan Kolaborasi Terpadu
Tim Sindomakassar
Selasa, 08 Agustus 2023 - 15:57 WIB
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulawesi Selatan melakukan rapat koordinasi di ruang pola, Kantor Perwakilan BKKBN Sulsel, Senin kemarin.
Rapat koordinasi itu dilaksanakan dalam rangka monitoring dan evaluasi program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Sulsel.
Capaian Indikator Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Sulsel pada Semester 1 menunjukan belum optimal dalam beberapa indikator. Hal ini diungkapkan Koordinator Manager Satgas Stunting Andi Irfanji.
"Pencapaian Indikator Percepatan Penurunan Stunting di Sulawesi Selatan pada laporan semester 1 belum optimal tercapai secara keseluruhan di kabupaten/kota. Kalau dilihat dari sasaran intervensi pada balita mencapai 76,72 persen, sementara kelompok sasaran lainnya masih berada di sekitar cakupan 50 persen kebawah. Hal ini bisa menjadi kajian kita untuk menyusun langkah selanjutnya di semester 2," ujar Irfanji.
Baca juga: Audiensi ke BKKBN Sulsel, Baznas Ingin Terlibat Dalam Upaya Penurunan Stunting
Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin, menanggapi hasil capaian tersebut. Dia menyampaikan, perlu adanya kolaborasi terpadu untuk menurunkan capaian PPS yang sudah ditargetkan agar di akhir tahun 2023 capaian prevalensi Stunting Sulsel turun sesuai harapan.
"Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) telah terbentuk di level Provinsi, 24 kabupaten kota, 311 kecamatan dan 3049 Desa kelurahan," ujar Shodiqin.
Rapat koordinasi itu dilaksanakan dalam rangka monitoring dan evaluasi program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Sulsel.
Capaian Indikator Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Sulsel pada Semester 1 menunjukan belum optimal dalam beberapa indikator. Hal ini diungkapkan Koordinator Manager Satgas Stunting Andi Irfanji.
"Pencapaian Indikator Percepatan Penurunan Stunting di Sulawesi Selatan pada laporan semester 1 belum optimal tercapai secara keseluruhan di kabupaten/kota. Kalau dilihat dari sasaran intervensi pada balita mencapai 76,72 persen, sementara kelompok sasaran lainnya masih berada di sekitar cakupan 50 persen kebawah. Hal ini bisa menjadi kajian kita untuk menyusun langkah selanjutnya di semester 2," ujar Irfanji.
Baca juga: Audiensi ke BKKBN Sulsel, Baznas Ingin Terlibat Dalam Upaya Penurunan Stunting
Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin, menanggapi hasil capaian tersebut. Dia menyampaikan, perlu adanya kolaborasi terpadu untuk menurunkan capaian PPS yang sudah ditargetkan agar di akhir tahun 2023 capaian prevalensi Stunting Sulsel turun sesuai harapan.
"Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) telah terbentuk di level Provinsi, 24 kabupaten kota, 311 kecamatan dan 3049 Desa kelurahan," ujar Shodiqin.