Kasus Kebakaran di Kabupaten Maros Alami Peningkatan Sepanjang 2023
Najmi S Limonu
Kamis, 07 September 2023 - 18:53 WIB
Kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Maros, mengalami peningkatan di tahun 2023 ini.
Tercatat sedikitnya ada sekitar 84 kasus kebakaran terjadi hingga September 2023. Angka ini meningkat drastis jika dibandingkan pada tahun 2022.
Baca Juga: Bupati Maros Imbau Warga Waspada Bahaya Bencana Kebakaran
Kabid Kebakaran Satpol PP, Dinas Kebakaran dan Penyelamatan, Lotang mengatakan, di tahun 2022, hanya 52 kasus yang terjadi sepanjang tahun. Menurutnya, perubahan iklim dan panjangnya musim kemarau turut menjadi pemicu meningkatnya kebakaran. "Bahkan pada Agustus kemarin itu ada lebih 20 kasus kebakaran yang terjadi," ujarnya.
Dia menjelaskan, umumnya dari 84 kasus yang terjadi, hampir sebagian objek yang terbakar adalah lahan kosong atau lahan rerumputan milik warga. Panasnya terik matahari membuat tumbuhan kekeringan dan membuatnya mudah terbakar.
"Objek yang terbakar sebagian besar adalah lahan warga sebanyak 36 kasus, namun untuk total luas lahannya masih kita lakukan pendataan," ujarnya.
Sementara 30 kasus lainnya objeknya pemukiman warga. "Sisanya lain-lain, ada mobil juga. Untuk kebakaran pemukiman warga faktor penyebab yang terbanyak adalah korsleting listrik," terangnya.
Tercatat sedikitnya ada sekitar 84 kasus kebakaran terjadi hingga September 2023. Angka ini meningkat drastis jika dibandingkan pada tahun 2022.
Baca Juga: Bupati Maros Imbau Warga Waspada Bahaya Bencana Kebakaran
Kabid Kebakaran Satpol PP, Dinas Kebakaran dan Penyelamatan, Lotang mengatakan, di tahun 2022, hanya 52 kasus yang terjadi sepanjang tahun. Menurutnya, perubahan iklim dan panjangnya musim kemarau turut menjadi pemicu meningkatnya kebakaran. "Bahkan pada Agustus kemarin itu ada lebih 20 kasus kebakaran yang terjadi," ujarnya.
Dia menjelaskan, umumnya dari 84 kasus yang terjadi, hampir sebagian objek yang terbakar adalah lahan kosong atau lahan rerumputan milik warga. Panasnya terik matahari membuat tumbuhan kekeringan dan membuatnya mudah terbakar.
"Objek yang terbakar sebagian besar adalah lahan warga sebanyak 36 kasus, namun untuk total luas lahannya masih kita lakukan pendataan," ujarnya.
Sementara 30 kasus lainnya objeknya pemukiman warga. "Sisanya lain-lain, ada mobil juga. Untuk kebakaran pemukiman warga faktor penyebab yang terbanyak adalah korsleting listrik," terangnya.