Prof Hamdan Minta Lulusan UIN Alauddin Jadi Pelopor Perubahan Sosial
Luqman Zainuddin
Rabu, 13 September 2023 - 11:04 WIB
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis mengukuhkan seorang dari 2.253 wisudawan, Selasa 12 September kemarin. Foto: Istimewa
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali mengukuhkan 2.253 wisudawan Program Profesi, Diploma, Sarjana, Magister dan Doktor yang terbagi dalam tiga angkatan.
Dalam sidang senat terbuka luar biasa, wisudawan angkatan 98 diikuti 751 orang, angkatan 99 diikuti 752 wisudawan dan angkatan 100 diikuti 750 wisudawan.
Pengukuhan itu dilaksanakan selama tiga hari di Gedung Auditorium, Kampus II UIN Alauddin, Selasa-Rabu (12-14/9/2023).
Pada kesempatan itu, Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis berpesan agar para alumni harus menjadi pelopor-pelopor perubahan sosial di masyarakat.
Baca juga: Prof Hamdan Juhannis Kembali Pimpin UIN Alauddin untuk Periode Kedua
"Saya berpesan alumni UIN Alauddin Makassar harus menjadi pelopor-pelopor perubahan sosial di luar sana. Perubahan sosial yang bersifat positif dan Konstruktif," kata Hamdan Juhannis.
"Sarjana hasil racikan UIN Alauddin Makassar sejatinya menjadi inisiator, subyek dan penggerak perubahan, bukan menjadi obyek dari perubahan tu sendiri," tambah Prof Hamdan.
Dalam sidang senat terbuka luar biasa, wisudawan angkatan 98 diikuti 751 orang, angkatan 99 diikuti 752 wisudawan dan angkatan 100 diikuti 750 wisudawan.
Pengukuhan itu dilaksanakan selama tiga hari di Gedung Auditorium, Kampus II UIN Alauddin, Selasa-Rabu (12-14/9/2023).
Pada kesempatan itu, Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis berpesan agar para alumni harus menjadi pelopor-pelopor perubahan sosial di masyarakat.
Baca juga: Prof Hamdan Juhannis Kembali Pimpin UIN Alauddin untuk Periode Kedua
"Saya berpesan alumni UIN Alauddin Makassar harus menjadi pelopor-pelopor perubahan sosial di luar sana. Perubahan sosial yang bersifat positif dan Konstruktif," kata Hamdan Juhannis.
"Sarjana hasil racikan UIN Alauddin Makassar sejatinya menjadi inisiator, subyek dan penggerak perubahan, bukan menjadi obyek dari perubahan tu sendiri," tambah Prof Hamdan.