Prof Hamdan Juhannis Kembali Pimpin UIN Alauddin untuk Periode Kedua

Luqman Zainuddin
Jum'at, 11 Agu 2023 17:17
Prof Hamdan Juhannis Kembali Pimpin UIN Alauddin untuk Periode Kedua
Menteri Agama melantik sejumlah pejabat dan rektor, salah satunya Prof Hamdan Juhannis. Foto: Istimewa
Comment
Share
JAKARTA - Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Yaqut Cholil Qoumas melantik Prof Hamdan Juhannis M sebagai Rektor UIN Alauddin Makassar.

Pelantikan sekaligus prosesi pengambilan sumpah jabatan dengan masa tugas 2023-2027 itu berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta, Jumat (11/8/2023).

Guru Besar Sosiologi Pendidikan itu dilantik bersama dua Rektor Universitas Islam Negeri dan lima pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Agama.

Hadir menjadi saksi, Sekjen Kemenag Nizar dan Dirjen Pendidikan Islam Ali Ramdhani. Hadir juga mantan Rektor UIN Bandung Mahmud serta para Stafsus, Staf Ahli, Tenaga Ahli Menag dan pejabat eselon II Kemenag pusat.



Dalam amanatnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan reposisi ini dilakukan demi meningkatkan efektivitas dan akselerasi birokrasi dalam menjalankan fungsi layanan.

"Saya mengingatkan kepada para pejabat tinggi dan para rektor pada PTKIN, tentukan kebijakan berdasarkan prioritas, perbanyak ngobrol dengan unit lain dan jangan merasa bangga dengan prestasi sendiri," kata Menag Yaqut di Jakarta.

"Bukan saatnya jabatan ini menjauhkan satu diantara kita, justru jihad kita menyatukan langkah demi masa depan Kementerian Agama dan bangsa Indonesia," sambung Menag.

Sebelumnya, saat pemaparan visi misi Prof Hamdan Juhannis, menargetkan di masa kepemipinannya akan menargetkan UIN Alauddin Makassar bertransformasi dari PTKIN BLU menjadi PTKIN BH.



Mantan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga itu juga menawarkan transtelektualitas.

"Ke depan kami menawarkan paradigma kepemimpinan yang kami sebut jiwa transtelektualitas. Transtelektual itu adalah intelektual organik, intelektual yang tidak ada matinya, intelektual plus, yang memiliki dimensi pemikiran dan aksi yang lebih variatif ketika berhadapan dengan tantangan kehidupan yang multikonteks," pungkasnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru