Survei di Bawah 4% PT, PPP Sulsel Berikan Jawaban Santai
Ahmad Muhaimin
Kamis, 23 Februari 2023 - 08:00 WIB
PPP Sulsel menanggapi santai hasil survei elektabilitas parpol peserta Pemilu 2024 yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei belakangan ini. Dimana partai berlambang kakbah ini berada di bawah ambang batas parlemen atau tak cukup 4 persen.
Seperti survei Litbang Kompas yang menempatkan PPP di urutan 9 dengan presentase 2,3 persen. Kemudian pada hasil riset LSI, PPP juga memiliki elektabilitas hanya 2,3 persen saja.
Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan tak ambil pusing dengan sejumlah hasil survei yang menempatkan partainya di bawah ambang batas parlemen. Ia mengaku partainya juga mengalami hal yang sama menjelang Pemilu 2019 lalu.
Baca Juga: 7 Bulan Tertunda, Golkar Sulsel Bakal Lantik DPD II Enrekang Sebelum Ramadan
"Saya cuman mau ingatkan dua Minggu sebelum pemilihan 2019, survei PPP ada di angka 1 sekian persen. Paling tinggi 2,1 persen, seingat saya itu dua Minggu sebelum pemilihan. Dan toh terbukti kami bisa melebihi parlemen threshold," kata Fauzan saat dihubungi pada Rabu (22/2) kemarin.
Fauzan menuturkan, survei tersebut belum mengukur suara Caleg partai. Sementara PPP di Sulsel memiliki sejumlah Caleg petarung yang mampu mendulang suara.
"Artinya survei itu tidak membuat kami terpaku, malahan survei menjadi dasar PPP. Kalau Survei PPP di bawah 2,1 persen kita hargai, tapi tidak dihitung suara-suara caleg," ujarnya.
Seperti survei Litbang Kompas yang menempatkan PPP di urutan 9 dengan presentase 2,3 persen. Kemudian pada hasil riset LSI, PPP juga memiliki elektabilitas hanya 2,3 persen saja.
Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan tak ambil pusing dengan sejumlah hasil survei yang menempatkan partainya di bawah ambang batas parlemen. Ia mengaku partainya juga mengalami hal yang sama menjelang Pemilu 2019 lalu.
Baca Juga: 7 Bulan Tertunda, Golkar Sulsel Bakal Lantik DPD II Enrekang Sebelum Ramadan
"Saya cuman mau ingatkan dua Minggu sebelum pemilihan 2019, survei PPP ada di angka 1 sekian persen. Paling tinggi 2,1 persen, seingat saya itu dua Minggu sebelum pemilihan. Dan toh terbukti kami bisa melebihi parlemen threshold," kata Fauzan saat dihubungi pada Rabu (22/2) kemarin.
Fauzan menuturkan, survei tersebut belum mengukur suara Caleg partai. Sementara PPP di Sulsel memiliki sejumlah Caleg petarung yang mampu mendulang suara.
"Artinya survei itu tidak membuat kami terpaku, malahan survei menjadi dasar PPP. Kalau Survei PPP di bawah 2,1 persen kita hargai, tapi tidak dihitung suara-suara caleg," ujarnya.