504 Warga Prasejahtera di Kabupaten Takalar Dapat Sambungan Listrik PLN Gratis
Tim SINDOmakassar
Sabtu, 21 Oktober 2023 - 10:13 WIB
Sebanyak 504 warga prasejahtera di Takalar Sulawesi Selatan kini tersenyum bahagia, pasalnya penerima manfaat kini dapat merasakan listrik berkualitas selama 24 jam. Hal ini diwujudkan setelah PT PLN (Persero) berhasil menyalurkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) secara gratis di wilayah tersebut pada Jumat (20/10).
Penyalaan listrik simbolis program BPBL ini dihadiri secara langsung oleh Anggota DPR RI Komisi VII, Ridwan Andi Wittiri, Koordinator Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Penyediaan Tenaga Listrik Kementeriam ESDM, Husni Safruddin, Pj. Bupati Takalar, Setiawan Aswad, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin dan PLH Executive Vice President Operasi Distribusi Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Toni Wahyu Wibowo.
Bantuan ini pun disambut rasa syukur oleh para penerima manfaat, salah satunya Muhammad (34). Warga yang berprofesi sebagai petani tersebut mengungkapkan sebelum memperoleh bantuan, untuk mendapatkan akses listrik ia sampai harus menyambung ke rumah tetangga.
"Alhamdulillah, kami telah merasakan manfaat yang luar biasa dari program bantuan ini. Terima kasih kepada pemerintah, rumah kami sekarang sudah ada listrik sendiri, semoga berkah bagi keluarga kami," ujar Muhammad.
Anggota DPR RI Komisi VII, Ridwan Andi Wittiri, optimis program ini dapat terus berlanjut untuk membantu masyarakat. "Terima kasih kepada Kementerian ESDM dan PLN atas sinergitasnya, semoga Takalar semakin terang," ungkap Ridwan.
Koordinator Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Penyediaan Tenaga Listrik Kementeriam ESDM, Husni Safruddin, menjelaskan listrik merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat. Ia menambahkan bantuan yang diberikan dalam program ini berupa instalasi rumah 3 titik lampu, 1 stop kontak, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), biaya penyambungan pelanggan daya 900 Volt Ampere (VA) dan token perdana Rp 100 ribu.
"Kami juga memohon dukungan kepada masyarakat kepada petugas PLN untuk saat melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perluasan jaringan dalam meningkatkan rasio elektrifikasi," kata Husni.
Penyalaan listrik simbolis program BPBL ini dihadiri secara langsung oleh Anggota DPR RI Komisi VII, Ridwan Andi Wittiri, Koordinator Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Penyediaan Tenaga Listrik Kementeriam ESDM, Husni Safruddin, Pj. Bupati Takalar, Setiawan Aswad, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin dan PLH Executive Vice President Operasi Distribusi Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Toni Wahyu Wibowo.
Bantuan ini pun disambut rasa syukur oleh para penerima manfaat, salah satunya Muhammad (34). Warga yang berprofesi sebagai petani tersebut mengungkapkan sebelum memperoleh bantuan, untuk mendapatkan akses listrik ia sampai harus menyambung ke rumah tetangga.
"Alhamdulillah, kami telah merasakan manfaat yang luar biasa dari program bantuan ini. Terima kasih kepada pemerintah, rumah kami sekarang sudah ada listrik sendiri, semoga berkah bagi keluarga kami," ujar Muhammad.
Anggota DPR RI Komisi VII, Ridwan Andi Wittiri, optimis program ini dapat terus berlanjut untuk membantu masyarakat. "Terima kasih kepada Kementerian ESDM dan PLN atas sinergitasnya, semoga Takalar semakin terang," ungkap Ridwan.
Koordinator Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Penyediaan Tenaga Listrik Kementeriam ESDM, Husni Safruddin, menjelaskan listrik merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat. Ia menambahkan bantuan yang diberikan dalam program ini berupa instalasi rumah 3 titik lampu, 1 stop kontak, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), biaya penyambungan pelanggan daya 900 Volt Ampere (VA) dan token perdana Rp 100 ribu.
"Kami juga memohon dukungan kepada masyarakat kepada petugas PLN untuk saat melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perluasan jaringan dalam meningkatkan rasio elektrifikasi," kata Husni.