Pemkab Lutra Antisipasi Penularan Penyakit Jembrana pada Ternak Sapi
Tim Sindomakassar
Jum'at, 03 Maret 2023 - 16:58 WIB
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara, mengantisipasi Penularan penyakit Jembrana pada Ternak Sapi Bali di wilayah tersebut.
Bahkan Bupati Kabupaten Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk mengantisipasi persoanal ini. SE Bupati ditujukan ke camat, kepala desa, penyuluh pertanian serta petugas teknis yang poin pentingnya adalah segera melakukan upaya dan tindakan-tindakan pencegahan.
Baca Juga: Ekonomi Luwu Utara Tumbuh Signifikan pada Tahun 2022
Hal itu dilakukan menyusul munculnya kasus penyakit Jembrana pada ternak sapi di beberapa wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk di Kabupaten Luwu Utara.
Di Kabupaten Luwu Utara, penyakit Jembrana pertama kali ditemukan di Desa Kaluku pada 3 Februari 2023 lalu, kemudian menular ke Desa Salulemo Kecamatan Sukamaju.
“7 ekor tertular, 5 ekor mati dan 2 ekor dipotong paksa. Sapi yang tertular masih bisa dipotong paksa, layak konsumsi,” kata Kepala Dinas Pertanian, Rusydi Rasyid, Kamis (2/3/2023).
Rusydi mengungkapkan, sampai saat ini baru dua desa ditemukan kasus Jembrana. “Baru 2 desa yang tertular, karena dilakukan isolasi cukup ketat agar tidak melebar,” terangnya.
Bahkan Bupati Kabupaten Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk mengantisipasi persoanal ini. SE Bupati ditujukan ke camat, kepala desa, penyuluh pertanian serta petugas teknis yang poin pentingnya adalah segera melakukan upaya dan tindakan-tindakan pencegahan.
Baca Juga: Ekonomi Luwu Utara Tumbuh Signifikan pada Tahun 2022
Hal itu dilakukan menyusul munculnya kasus penyakit Jembrana pada ternak sapi di beberapa wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk di Kabupaten Luwu Utara.
Di Kabupaten Luwu Utara, penyakit Jembrana pertama kali ditemukan di Desa Kaluku pada 3 Februari 2023 lalu, kemudian menular ke Desa Salulemo Kecamatan Sukamaju.
“7 ekor tertular, 5 ekor mati dan 2 ekor dipotong paksa. Sapi yang tertular masih bisa dipotong paksa, layak konsumsi,” kata Kepala Dinas Pertanian, Rusydi Rasyid, Kamis (2/3/2023).
Rusydi mengungkapkan, sampai saat ini baru dua desa ditemukan kasus Jembrana. “Baru 2 desa yang tertular, karena dilakukan isolasi cukup ketat agar tidak melebar,” terangnya.