16 Desa di Luwu Masih Terisolir Jadi Perhatian BNPB
Tim Sindomakassar
Selasa, 07 Mei 2024 - 16:20 WIB
Sekitar 16 desa di Kabupaten Luwu hingga saat ini masih terisolir setelah bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi Jumat, (02/05/2024) lalu.
Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu yang menjadi wilayah terparah bencana banjir yang menerjang sejumlah kabupaten di Sulsel, seperti Luwu Utara, Enrekang, Wajo, Sidrap, Pinrang, dan Sinjai. Meski wilayah lain sudah relatif terkendali, per hari ini, Selasa, (7/05/2024).
Baca Juga: Andi Sudirman dan Andi Amar Salurkan Bantuan 10 Ton Beras untuk Korban Banjir di Sidrap
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, saat berkunjung ke Kabupaten Luwu, mengatakan bahwa saat ini 16 desa tersebut masih terisolir dan belum ada akses komunikasi.
"Ada 16 desa di Kabupaten Luwu yang sampai saat ini masih terputus komunikasi dengan wilayah lainnya, karena ada tiga jembatan yang putus. Untuk itu, ini yang jadi perhatian kami, pemerintah daerah Kabupaten Luwu, pemerintah provinsi, TNI Polri, dan relawan, agar memastikan masyarakat yang di 16 desa ini tidak mengalami kekurangan logistik ataupun kebutuhan-kebutuhan lainnya," terang Suharyanto.
Dirinya mengatakan, sudah dikerahkan angkutan udara dari Polri berupa satu unit helikopter, satu unit dari TNI AU, kemudian BNPB satu unit helikopter dan satu unit pesawat caravan, ditambah juga dari TNI AD satu unit.
"Dan dengan angkutan udara tersebut, sampai saat ini logistik masyarakat yang terdapat di 16 desa ini bisa tertangani. Kalau cuaca terang siang hari kita kirimkan lagi logistik lewat udara," ujarnya.
Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu yang menjadi wilayah terparah bencana banjir yang menerjang sejumlah kabupaten di Sulsel, seperti Luwu Utara, Enrekang, Wajo, Sidrap, Pinrang, dan Sinjai. Meski wilayah lain sudah relatif terkendali, per hari ini, Selasa, (7/05/2024).
Baca Juga: Andi Sudirman dan Andi Amar Salurkan Bantuan 10 Ton Beras untuk Korban Banjir di Sidrap
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, saat berkunjung ke Kabupaten Luwu, mengatakan bahwa saat ini 16 desa tersebut masih terisolir dan belum ada akses komunikasi.
"Ada 16 desa di Kabupaten Luwu yang sampai saat ini masih terputus komunikasi dengan wilayah lainnya, karena ada tiga jembatan yang putus. Untuk itu, ini yang jadi perhatian kami, pemerintah daerah Kabupaten Luwu, pemerintah provinsi, TNI Polri, dan relawan, agar memastikan masyarakat yang di 16 desa ini tidak mengalami kekurangan logistik ataupun kebutuhan-kebutuhan lainnya," terang Suharyanto.
Dirinya mengatakan, sudah dikerahkan angkutan udara dari Polri berupa satu unit helikopter, satu unit dari TNI AU, kemudian BNPB satu unit helikopter dan satu unit pesawat caravan, ditambah juga dari TNI AD satu unit.
"Dan dengan angkutan udara tersebut, sampai saat ini logistik masyarakat yang terdapat di 16 desa ini bisa tertangani. Kalau cuaca terang siang hari kita kirimkan lagi logistik lewat udara," ujarnya.