Bantu Kembangkan Aplikasi, 3 Mahasiswa Nobel Dapat Pujian BPH Migas
Luqman Zainuddin
Senin, 03 Juni 2024 - 18:01 WIB
Tiga mahasiswa Nobel Indonesia Institute yang sedang menjalani proses magang di PT. Lintas Energi Kepton (LEK) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, diberi tugas mengembangkan aplikasi pencegahan penyalahgunaan minyak tanah.
Hasilnya, mereka mendapat pujian dari salah satu anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Yapit Saptaputra.
Yapit menuturkan, proses digitalisasi data yang dikembangkan oleh mahasiswa itu dinilai sebuah langkah tepat untuk menyadarkan masyarakat agar tidak terjadi penyalahagunaan minyak tanah.
"Kita apresiasi agen minyak tanah yang melakukan sistem digitalisasi tersebut, jadi mereka bisa menyadarkan masyarakat melakukan sistem pendafatarn secara digital dan diawasi secara real time di kantor," kata Yapit, Senin (3/6/2024).
Baca juga: Nobel dan Disdukcapil Pangkep Kolaborasi Adakan Perekaman IKD
Ia melanjutkan, nantinya sistem digitalisasi yang didaftarkan terlebih dahulu di E-Mysubsidi Pertamina bagi masyarakat yang ingin mengisi solar. Selanjutnya, mereka akan mendapat barcode.
"Mereka bisa ditahu berapa banyak diambil tiap minyak yang diambil masyarakat, jenis mobilnya apa dan menghindari kecurangan seprti pangkalan, pangkalan disini juga dijaga (agen PT.LEK), jadi pangkalan ini punya jati diri juga. Si masyarakat punya jati diri, semuanya dipegang oleh agen minyak tanah," terangnya.
Hasilnya, mereka mendapat pujian dari salah satu anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Yapit Saptaputra.
Yapit menuturkan, proses digitalisasi data yang dikembangkan oleh mahasiswa itu dinilai sebuah langkah tepat untuk menyadarkan masyarakat agar tidak terjadi penyalahagunaan minyak tanah.
"Kita apresiasi agen minyak tanah yang melakukan sistem digitalisasi tersebut, jadi mereka bisa menyadarkan masyarakat melakukan sistem pendafatarn secara digital dan diawasi secara real time di kantor," kata Yapit, Senin (3/6/2024).
Baca juga: Nobel dan Disdukcapil Pangkep Kolaborasi Adakan Perekaman IKD
Ia melanjutkan, nantinya sistem digitalisasi yang didaftarkan terlebih dahulu di E-Mysubsidi Pertamina bagi masyarakat yang ingin mengisi solar. Selanjutnya, mereka akan mendapat barcode.
"Mereka bisa ditahu berapa banyak diambil tiap minyak yang diambil masyarakat, jenis mobilnya apa dan menghindari kecurangan seprti pangkalan, pangkalan disini juga dijaga (agen PT.LEK), jadi pangkalan ini punya jati diri juga. Si masyarakat punya jati diri, semuanya dipegang oleh agen minyak tanah," terangnya.