Perindo Mantap Usung Syahar dan Ombas di Pilkada Sulsel 2024
Ahmad Muhaimin
Selasa, 02 Juli 2024 - 14:10 WIB
Partai Perindo menyerahkan surat rekomendasi untuk 38 calon kepala daerah seluruh Indonesia. Khusus di Sulsel, ada dua Cakada yang menerima mandat dari DPP.
Keduanya ialah Syaharuddn Alrif di Sidrap dan Yohanis Bassang di Toraja Utara. Dua Cakada ini masing-masing telah menerima surat rekomendasinya dari DPP.
Ketua DPW Perindo Sulsel, Sanusi Ramadhan menjelaskan alasan mengapa baru dua rekomendasi yang diterbitkan partainya. Ia bilang, ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
"Kemarin baru dua, Sidrap dengan Toraja Utara, Ini kan yang menentukan DPP. Persaingannya (di daerah lain) makin keras, selain karena belum lengkap persyaratan, macam-macam lah," kata Sanusi saat dihubungi pada Selasa (02/07/2024).
Baca Juga:Demokrat Sulsel Serahkan 18 Surat Tugas Cakada untuk Pilkada 2024
Sanusi menuturkan, rekomendasi yang diterbitkan DPP untuk Syahar dan Ombas masih tunggal. Belum ada nama calon wakil, meski Syahar sendiri sudah punya pendamping bernama Nurkanaah.
"Kemarin itu masih namanya dia (Syahar), karena kebetulan itu saat pengajuan baru Syahar kan. Jadi saat sudah dikeluarkan, sudah ditandatangani, padahal berkas wakil baru masuk. Tapi itu sudah fikx lah, sisa dilengkap untuk B1-KWK," bebernya.
Keduanya ialah Syaharuddn Alrif di Sidrap dan Yohanis Bassang di Toraja Utara. Dua Cakada ini masing-masing telah menerima surat rekomendasinya dari DPP.
Ketua DPW Perindo Sulsel, Sanusi Ramadhan menjelaskan alasan mengapa baru dua rekomendasi yang diterbitkan partainya. Ia bilang, ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
"Kemarin baru dua, Sidrap dengan Toraja Utara, Ini kan yang menentukan DPP. Persaingannya (di daerah lain) makin keras, selain karena belum lengkap persyaratan, macam-macam lah," kata Sanusi saat dihubungi pada Selasa (02/07/2024).
Baca Juga:Demokrat Sulsel Serahkan 18 Surat Tugas Cakada untuk Pilkada 2024
Sanusi menuturkan, rekomendasi yang diterbitkan DPP untuk Syahar dan Ombas masih tunggal. Belum ada nama calon wakil, meski Syahar sendiri sudah punya pendamping bernama Nurkanaah.
"Kemarin itu masih namanya dia (Syahar), karena kebetulan itu saat pengajuan baru Syahar kan. Jadi saat sudah dikeluarkan, sudah ditandatangani, padahal berkas wakil baru masuk. Tapi itu sudah fikx lah, sisa dilengkap untuk B1-KWK," bebernya.