2 Pantarlih Seberangi Sungai Demi Coklit 13 Pemilih di Takalar
Ahmad Muhaimin
Jum'at, 05 Juli 2024 - 20:00 WIB
Dua Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) harus menyeberangi sungai demi melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) pemilih di Takalar.
Ialah Fira Yuniar dan Riskawati, kedua Pantarlih yang harus menyeberangi Sungai Pappa di Dusun Pa'lilanga, Desa Kale Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara (Polut). Ia ditemani PPK, PPS, dan PKD saat melakukan Coklit.
"Jadi ada 6 kepala keluarga (KK) dan ada 13 orang yang kita Coklit saat menyeberangi sungai di Dusun Pa'lilanga," kata Ketua PPK Polut, Syariful Alam saat dihubungi Jumat (05/07/2024).
Baca Juga:Sudah Dipecat dari Apdesi Lutim, Oknum Kades Dilaporkan Kasus Dugaan Pencabulan
Syariful bercerita, tempat tinggal pemilih tersebut memang terpencil. Ia bahkan harus melintas ke Kabupaten Gowa terlebih dahulu, untuk sampai ke Dusun Pa'lilanga lewat Sungai Pappa.
"Mesti lewat sungai, karena akses terdekatnya sudah masuk wilayah bendungan, tapi airnya sudah terbendung ke sana. Makanya kita ambil akses agak jauh, tapi airnya masih dangkal," ujar Syariful.
Koordinator Devisi (Kordiv) Teknis KPU Takalar, Ibrahim Salim menyampaikan apresiasi kepada Pantarlih dan semua pihak yang sedang bertugas melakukan Coklit. Khususnya di wilayah yang memiliki geografis yang sulit dijangkau.
Ialah Fira Yuniar dan Riskawati, kedua Pantarlih yang harus menyeberangi Sungai Pappa di Dusun Pa'lilanga, Desa Kale Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara (Polut). Ia ditemani PPK, PPS, dan PKD saat melakukan Coklit.
"Jadi ada 6 kepala keluarga (KK) dan ada 13 orang yang kita Coklit saat menyeberangi sungai di Dusun Pa'lilanga," kata Ketua PPK Polut, Syariful Alam saat dihubungi Jumat (05/07/2024).
Baca Juga:Sudah Dipecat dari Apdesi Lutim, Oknum Kades Dilaporkan Kasus Dugaan Pencabulan
Syariful bercerita, tempat tinggal pemilih tersebut memang terpencil. Ia bahkan harus melintas ke Kabupaten Gowa terlebih dahulu, untuk sampai ke Dusun Pa'lilanga lewat Sungai Pappa.
"Mesti lewat sungai, karena akses terdekatnya sudah masuk wilayah bendungan, tapi airnya sudah terbendung ke sana. Makanya kita ambil akses agak jauh, tapi airnya masih dangkal," ujar Syariful.
Koordinator Devisi (Kordiv) Teknis KPU Takalar, Ibrahim Salim menyampaikan apresiasi kepada Pantarlih dan semua pihak yang sedang bertugas melakukan Coklit. Khususnya di wilayah yang memiliki geografis yang sulit dijangkau.