Operasi Tikus, Inovasi yang Cegah Stunting di Bungayya
Herni Amir
Rabu, 10 Juli 2024 - 16:30 WIB
Puskesmas Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa bersama TP PKK Bungayya melakukan inovasi terkait pencegahan stunting dengan menghadirkan program “Operasi Tikus” atau Operasi Tindakan Khusus Stunting.
Ketua TP PKK Kecamatan Bungaya, Basse Bolong Idris menjelaskan dalam operasi tikus ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan, salah satunya mencegah prevalensi stunting, dengan cara memberikan edukasi pentingnya membawa balitanya ke Posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembang balita.
Selain itu, juga edukasi pemberian Asi eksklusif pada anak usia 0-6 bulan.
"Inovasi Operasi Tikus ini sudah berjalan di seluruh Posyandu yang ada di kecamatan Bungayya,"ucapnya di Kantor Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, Selasa (9/7).
Baca juga: Diterpa Sejumlah Isu, Karaeng Kio Optimistis Bertarung di Pilkada Gowa
Selain itu, pihaknya memberikan edukasi kepada ibu balita terkait keterampilan mengolah bahan makanan tambahan yang berbasis pangan lokal yang akan diberikan kepada balitanya.
“Jadi kami juga memberikan edukasi kepada ibu-ibu balita bagaimana cara mengolah makanan tambahan untuk anaknya yang berbasis pangan lokal, karena makanan bergizi itu tidak harus mahal,” katanya.
Ketua TP PKK Kecamatan Bungaya, Basse Bolong Idris menjelaskan dalam operasi tikus ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan, salah satunya mencegah prevalensi stunting, dengan cara memberikan edukasi pentingnya membawa balitanya ke Posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembang balita.
Selain itu, juga edukasi pemberian Asi eksklusif pada anak usia 0-6 bulan.
"Inovasi Operasi Tikus ini sudah berjalan di seluruh Posyandu yang ada di kecamatan Bungayya,"ucapnya di Kantor Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, Selasa (9/7).
Baca juga: Diterpa Sejumlah Isu, Karaeng Kio Optimistis Bertarung di Pilkada Gowa
Selain itu, pihaknya memberikan edukasi kepada ibu balita terkait keterampilan mengolah bahan makanan tambahan yang berbasis pangan lokal yang akan diberikan kepada balitanya.
“Jadi kami juga memberikan edukasi kepada ibu-ibu balita bagaimana cara mengolah makanan tambahan untuk anaknya yang berbasis pangan lokal, karena makanan bergizi itu tidak harus mahal,” katanya.