Kinerja Solid, SPJM Mantap Lanjutkan Ekspansi Bisnis

Kamis, 25 Sep 2025 12:43
Kinerja Solid, SPJM Mantap Lanjutkan Ekspansi Bisnis
SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick, saat kegiatan media gathering di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Rabu kemarin. Foto/Tri Yari Kurniawan
Comment
Share
SAMARINDA - PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero), menorehkan kinerja solid pada paruh pertama tahun ini. Pendapatan dan laba usaha melonjak signifikan, begitu pula dengan realisasi trafik kapal, serta produksi pemanduan dan penundaan.

Hal itu dipaparkan oleh SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick, saat kegiatan media gathering di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Rabu (24/9/2025). Pada kesempatan itu, dirinya juga menegaskan kelanjutan ekspansi bisnis dari perusahaan yang bergerak di bidang layanan marine, equipment, dan port services alias MEPS.

Menurut Patrick, torehan positif pada semester I 2025 menunjukkan penguatan bisnis SPJM Grup. Hal ini sejalan rencana ekspansi bisnis SPJM yang dicanangkan akan dimulai tahun 2025 ini melalui investasi yang tepat, kegiatan pengembangan bisnis dan infrastruktur secara berkesinambungan dan memastikan keberlanjutan program strategis yang telah berjalan.

"Tentunya kami ada ekspansi bisnis. Misalnya untuk kelola channel alur, ke depan ada beberapa lokasi, di antaranya yakni Belawan, Semarang, Kumai, dan lainnya," ungkap dia.

Sekadar diketahui, SPJM mencetak kenaikan pendapatan usaha sebesar 16,87% Year on Year (YoY) pada semester I 2025. SPJM juga berhasil mencatatkan laba usaha melebihi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) perusahaan pada semester I, yaitu 159,09% terhadap RKAP 2025. Laba usaha SPJM secara grup juga mengalami kenaikan sebesar 18,78% YoY.

Kenaikan ini sejalan dengan realisasi trafik kapal Semester I 2025, dimana trafik kapal mencapai 166.264 Call. Jumlah ini merupakan capaian 104,87% dari target RKAP SPJM pada semester I 2025.

"Dengan terus memacu kinerja pelayanan kami berharap program ekspansi lanjutan bisnis MEPS sesuai roadmap Perusahaan untuk tahun 2025 dapat dicapai dengan baik” jelas Patrick.

SPJM menargetkan penguatan bisnis untuk menghadirkan service excellence di seluruh lini MEPS. Upaya tersebut diwujudkan melalui standarisasi operasional, digitalisasi layanan terintegrasi, kerja sama strategis, serta pengembangan talenta sumber daya manusia.

Digitalisasi & Elektrifikasi
Pada kesempatan itu, Patrick juga memaparkan SPJM terus bertransformasi memberikan layanan terbaik. Termasuk beradaptasi dengan transformasi digital serta elektrifikasi peralatan. Bahkan, SPJM telah mengimplementasikan Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.

Transformasi digital, ia bilang dapat dilihat dari semakin banyaknya sistem maupun aplikasi penunjang yang mendukung perencanaan hingga operasional SPJM. Di antaranya yakni Phinnisi dan PTOS-M. Digitalisasi juga telah membuat kinerja SPJM dapat menjadi lebih baik.

"Transformasi digital telah berjalan, bahkan implementasi AI juga sudah ada, meski belum 100 persen. Intinya, sudah banyak teknologi yang masuk di Pelindo Group," tuturnya.

Adapun untuk elektrifikasi peralatan telah diimplementasikan di beberapa unit. Misalnya untuk Container Crane alias CC dan juga penerapan Onshore Power Supply alias OPS di beberapa pelabuhan atau terminal. Bahkan, sudah ada kapal pandu yang menggunakan tenaga penggerak berbasis baterai.

Direktur SDM dan Umum PT Pelindo Jasa Maritim, Rachmat Prayogi, sebelumnya menyampaikan salah satu inisiatif strategis SPJM maupun Pelindo adalah menghadirkan Phinnisi, yang telah sukses diimplementasikan di puluhan cabang pelabuhan.

Ia bilang setiap kapal yang masuk dan dilayani tentunya diberikan kemudahan melalui implementasi system yang lebih terintegrasi. "Bagi pelanggan itu dapat memberikan manfaat berupa transparansi layanan dan juga lebih terkontrol," kata dia.

Lebih lanjut, dia menjelaskan Phinnisi merupakan platform sistem operasi layanan kapal yang dikembangkan secara internal oleh grup Pelindo, yang bersifat End to End, menyediakan fitur terpadu sepenuhnya sebagai Order Management, Front-End dan Back-End dalam proses layanan kapal, serta mendukung pemenuhan siklus Order to Cash dan Record to Report dalam satu platform.

Dengan aplikasi Phinnisi, ia menjelaskan seluruh sumber daya pelayanan akan terhubung secara langsung dan real time dengan pusat pengendalian operasi. Dengan begitu, data layanan valid dan langsung memproduksi nota untuk pengguna jasa.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru