Bimtek dan Penataran, Baznas se-Sulsel Perkuat Strategi Pengelolaan Zakat

Senin, 10 Nov 2025 17:57
Bimtek dan Penataran, Baznas se-Sulsel Perkuat Strategi Pengelolaan Zakat
Suasana Bimbingan Teknis (Bimtek) Penataran Evaluasi Hasil Indeks Zakat Nasional (IZN) 2025 dalam rangka penguatan strategi dan tata kelola zakat tahun 2026. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penataran Evaluasi Hasil Indeks Zakat Nasional (IZN) 2025 dalam rangka penguatan strategi dan tata kelola zakat tahun 2026.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 10–12 November 2025, di Hotel Continent Makassar, diikuti oleh 47 peserta yang merupakan perwakilan dari Baznas Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Baznas Provinsi Sulawesi Selatan, Khidri Alwi, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peningkatan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme pengelolaan zakat berbasis data dan hasil evaluasi IZN.

“Evaluasi Indeks Zakat Nasional menjadi instrumen penting untuk mengukur efektivitas, transparansi, dan dampak pengelolaan zakat. Melalui Bimtek ini, kita harapkan seluruh Baznas di Sulsel mampu menyusun rencana aksi berbasis hasil evaluasi, sehingga zakat semakin dirasakan manfaatnya oleh umat,” ujar Khidri Alwi.

Turut hadir Wakil Ketua II BAZNAS Sulsel, Dr. Muhammad Ishaq Samad, dan Wakil Ketua IV Abd Azis, yang memberikan penguatan kelembagaan serta arahan teknis tentang strategi kolaborasi antara BAZNAS provinsi dan kabupaten/kota untuk peningkatan kinerja zakat.

Dalam kegiatan tersebut, narasumber utama dari BAZNAS RI turut hadir memberikan materi, yakni Aisha Putrina Sari, yang memaparkan tentang metodologi dan hasil evaluasi Indeks Zakat Nasional (IZN) 2025, serta indikator kunci yang perlu diperbaiki oleh daerah.

Kemudian Devon Ramadhan Delian dari Direktorat Kelembagaan dan Pengawasan Nasional (DKPN) BAZNAS RI, yang menekankan pentingnya governance dan akuntabilitas dalam laporan kinerja zakat.

Sementara itu, Muhammad Fahlevi dari BAPPENAS memaparkan materi mengenai sinkronisasi program zakat dengan arah pembangunan nasional, dan Dece Kurniadi dari KNES (Komite Nasional Ekonomi dan Syariah) menjelaskan peran strategis zakat dalam memperkuat ekonomi syariah daerah dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

Kegiatan Bimtek ini diharapkan menjadi momentum penting bagi BAZNAS se-Sulawesi Selatan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan, memperkuat data-driven management, serta memperluas dampak program zakat dalam memberdayakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru