Poltekpar Makassar Dorong Kemandirian Ekonomi Pesisir Lewat Inovasi Bakso Ikan
Senin, 12 Mei 2025 16:46

Program pengabdian masyarakat tahun 2025 yang digelar Poltekpar Makassar di Pulau Sabutung, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep. Foto: Istimewa
PANGKEP - Politeknik Pariwisata Makassar (Poltekpar Makassar), melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M), menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat bertajuk “Inovasi Pengelolaan Pangan Lokal sebagai Pengungkit Ekonomi Komunitas Pesisir”.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 10 Mei 2025, di Pulau Sabutung, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat tahun 2025. Lokasi kegiatan berada di zona inti UNESCO Global Geopark Maros Pangkep, menjadikannya strategis untuk pengembangan pariwisata berbasis komunitas.
Program ini diawali dengan survei dan analisis kebutuhan yang dilakukan tim P3M pada 4 Mei 2025. Dari hasil wawancara dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan pelaku UMKM lokal, ditemukan bahwa kekayaan sumber daya alam seperti ikan tenggiri, daun kelor, dan hasil laut lainnya masih belum diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Berdasarkan temuan tersebut, Poltekpar merancang pelatihan teknis pengolahan pangan berbasis hasil laut yang inovatif dan ramah lingkungan.
Pelatihan puncak berlangsung di Aula Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara dan diikuti oleh 30 perempuan dari Pulau Sabutung, Pulau Sapuli, dan Pulau Saugi, yang mayoritas berasal dari kategori pra-sejahtera. Antusiasme tinggi ditunjukkan para peserta meski kegiatan berlangsung dalam kondisi hujan lebat dan pemadaman listrik. Banyak dari mereka menempuh perjalanan dengan perahu sejak pagi hari demi mengikuti pelatihan.
Prof. Ilham, S.Pd., M.Hum., Ph.D., Kepala P3M Poltekpar Makassar, menegaskan pentingnya mendampingi masyarakat secara berkelanjutan.
“Pemberdayaan masyarakat bukan sekadar transfer ilmu, tetapi proses kolaboratif yang dimulai dari mendengar, menganalisis, dan bergerak bersama. Inovasi pangan lokal menjadi jalan untuk kemandirian ekonomi masyarakat pulau,” ungkapnya dalam sambutan pembukaan.
Kegiatan menghadirkan dua narasumber. Muhammad Rusdi, S.Sos., M.Hum., membawakan materi tentang gastronomi dan pentingnya narasi di balik kuliner lokal sebagai daya tarik wisata budaya. Sementara Nur Salam, S.Sos., M.Pd., memandu praktik pengolahan Bakso Ikan Tenggiri Daun Kelor dengan pendekatan ilmiah namun mudah dipahami. Peserta diajarkan tentang komposisi bahan, teknik pencampuran, serta eksplorasi rasa alami tanpa bahan pengawet.
Dalam sesi diskusi, St. Aminah Muing, salah satu peserta dari Pulau Saugi, menyampaikan ketertarikannya terhadap aspek visual produk.
“Bagaimana caranya membuat warna bakso lebih menarik tapi tetap alami?” tanyanya. Narasumber menjelaskan bahwa penggunaan konsentrasi tapioka yang tepat dan pewarna alami dari sayuran lokal seperti bayam atau wortel bisa menjadi solusi dan peluang inovasi produk kuliner.
Kepala Desa Mattiro Kanja, Musakkir, S.Pd.I., juga menyampaikan apresiasinya. Ia mengaku bersyukur karena masyarakatnya diberi ilmu dan semangat untuk mengembangkan potensi lokal menjadi peluang usaha.
"Semoga Poltekpar terus mendampingi kami ke depannya,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Camat Liukang Tupabbiring Utara, Husni Tamrin, SE., M.Tr.AP. Ia menilai kehadiran Poltekpar Makassar berbeda dari kebanyakan institusi pendidikan. “Banyak perguruan tinggi datang menyampaikan rencana, tapi baru Poltekpar Makassar yang langsung bertindak. Kami berharap program ini berlanjut dan berdampak nyata bagi ekonomi keluarga nelayan di wilayah kami,” ujarnya.
Lebih dari sekadar pelatihan kuliner, kegiatan ini menumbuhkan semangat wirausaha, memperkuat jejaring komunitas, serta membangun rasa percaya diri masyarakat di kawasan pulau. Program ini merupakan kontribusi nyata pendidikan vokasi dalam mendorong pariwisata inklusif dan berkelanjutan di wilayah geopark yang kaya potensi alam dan budaya.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 10 Mei 2025, di Pulau Sabutung, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat tahun 2025. Lokasi kegiatan berada di zona inti UNESCO Global Geopark Maros Pangkep, menjadikannya strategis untuk pengembangan pariwisata berbasis komunitas.
Program ini diawali dengan survei dan analisis kebutuhan yang dilakukan tim P3M pada 4 Mei 2025. Dari hasil wawancara dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan pelaku UMKM lokal, ditemukan bahwa kekayaan sumber daya alam seperti ikan tenggiri, daun kelor, dan hasil laut lainnya masih belum diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Berdasarkan temuan tersebut, Poltekpar merancang pelatihan teknis pengolahan pangan berbasis hasil laut yang inovatif dan ramah lingkungan.
Pelatihan puncak berlangsung di Aula Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara dan diikuti oleh 30 perempuan dari Pulau Sabutung, Pulau Sapuli, dan Pulau Saugi, yang mayoritas berasal dari kategori pra-sejahtera. Antusiasme tinggi ditunjukkan para peserta meski kegiatan berlangsung dalam kondisi hujan lebat dan pemadaman listrik. Banyak dari mereka menempuh perjalanan dengan perahu sejak pagi hari demi mengikuti pelatihan.
Prof. Ilham, S.Pd., M.Hum., Ph.D., Kepala P3M Poltekpar Makassar, menegaskan pentingnya mendampingi masyarakat secara berkelanjutan.
“Pemberdayaan masyarakat bukan sekadar transfer ilmu, tetapi proses kolaboratif yang dimulai dari mendengar, menganalisis, dan bergerak bersama. Inovasi pangan lokal menjadi jalan untuk kemandirian ekonomi masyarakat pulau,” ungkapnya dalam sambutan pembukaan.
Kegiatan menghadirkan dua narasumber. Muhammad Rusdi, S.Sos., M.Hum., membawakan materi tentang gastronomi dan pentingnya narasi di balik kuliner lokal sebagai daya tarik wisata budaya. Sementara Nur Salam, S.Sos., M.Pd., memandu praktik pengolahan Bakso Ikan Tenggiri Daun Kelor dengan pendekatan ilmiah namun mudah dipahami. Peserta diajarkan tentang komposisi bahan, teknik pencampuran, serta eksplorasi rasa alami tanpa bahan pengawet.
Dalam sesi diskusi, St. Aminah Muing, salah satu peserta dari Pulau Saugi, menyampaikan ketertarikannya terhadap aspek visual produk.
“Bagaimana caranya membuat warna bakso lebih menarik tapi tetap alami?” tanyanya. Narasumber menjelaskan bahwa penggunaan konsentrasi tapioka yang tepat dan pewarna alami dari sayuran lokal seperti bayam atau wortel bisa menjadi solusi dan peluang inovasi produk kuliner.
Kepala Desa Mattiro Kanja, Musakkir, S.Pd.I., juga menyampaikan apresiasinya. Ia mengaku bersyukur karena masyarakatnya diberi ilmu dan semangat untuk mengembangkan potensi lokal menjadi peluang usaha.
"Semoga Poltekpar terus mendampingi kami ke depannya,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Camat Liukang Tupabbiring Utara, Husni Tamrin, SE., M.Tr.AP. Ia menilai kehadiran Poltekpar Makassar berbeda dari kebanyakan institusi pendidikan. “Banyak perguruan tinggi datang menyampaikan rencana, tapi baru Poltekpar Makassar yang langsung bertindak. Kami berharap program ini berlanjut dan berdampak nyata bagi ekonomi keluarga nelayan di wilayah kami,” ujarnya.
Lebih dari sekadar pelatihan kuliner, kegiatan ini menumbuhkan semangat wirausaha, memperkuat jejaring komunitas, serta membangun rasa percaya diri masyarakat di kawasan pulau. Program ini merupakan kontribusi nyata pendidikan vokasi dalam mendorong pariwisata inklusif dan berkelanjutan di wilayah geopark yang kaya potensi alam dan budaya.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
626 Mahasiswa Baru Poltekpar Makassar Ikuti PSDP di Markas AU
Politeknik Pariwisata Makassar secara resmi membuka kegiatan Pembinaan Sikap Dasar Profesi (PSDP) bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2025/2026 pada Senin 28 Juli 2025.
Selasa, 29 Jul 2025 21:05

Makassar City
Mahasiswa Poltekpar Makassar Beri Pelatihan Hospitality ke Masyarakat
Politeknik Pariwisata Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.
Minggu, 13 Jul 2025 17:50

Sulsel
Poltekpar Makassar Perkuat Komitmen Transparansi Lewat Sosialisasi PPID
Poltekpar Makassar menggelar kegiatan “Sosialisasi Regulasi Keterbukaan Informasi Publik serta Tugas dan Fungsi PPID” di Gedung Amanna Gappa, lantai 2.
Jum'at, 11 Jul 2025 08:53

Sulsel
Poltekpar Makassar Gelar Widya Wisata 2025 ke Industri Pariwisata
Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar kembali menggelar kegiatan tahunan Widya Wisata 2025 sebagai bagian dari proses pembelajaran berbasis pengalaman di industri pariwisata.
Senin, 30 Jun 2025 17:55

Makassar City
Poltekpar Makassar Raih Akreditasi Institusi Unggul dari BAN-PT
Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar menggelar syukuran atas pencapaian predikat Unggul untuk akreditasi institusi perguruan tinggi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), kemarin.
Rabu, 11 Jun 2025 20:19
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kembali Maju jadi Calon Rektor, Prof JJ Didukung Penuh Mayoritas Pemilik Suara
2

Marak Pencuri di Gowa, Warga Borongloe Masifkan Ronda Malam
3

Meriah, Siswa SMPN 5 Turatea Rayakan HUT ke-80 RI dengan Berbagai Lomba
4

Happy Kiddy Mall Panakkukang Hadir dengan Wajah Baru: Lebih Seru, Lebih Lengkap
5

Kinerja Positif Pelindo Regional 4 di Semester I 2025, Jumlah Penumpang Naik 17%
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kembali Maju jadi Calon Rektor, Prof JJ Didukung Penuh Mayoritas Pemilik Suara
2

Marak Pencuri di Gowa, Warga Borongloe Masifkan Ronda Malam
3

Meriah, Siswa SMPN 5 Turatea Rayakan HUT ke-80 RI dengan Berbagai Lomba
4

Happy Kiddy Mall Panakkukang Hadir dengan Wajah Baru: Lebih Seru, Lebih Lengkap
5

Kinerja Positif Pelindo Regional 4 di Semester I 2025, Jumlah Penumpang Naik 17%