Banjir Tahunan Hantui Perumnas Antang, Warga Ngadu ke DPRD Sulsel Minta Cari Solusi
Senin, 11 Agu 2025 21:47

Warga Blok 10 Perumnas Antang, Kota Makassar, mengadu ke DPRD Sulawesi Selatan terkait banjir yang tak kunjung tertangani di wilayah mereka. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Warga Blok 10 Perumnas Antang, Kota Makassar, mengadu ke DPRD Sulawesi Selatan terkait banjir yang tak kunjung tertangani di wilayah mereka. Aduan tersebut disampaikan melalui Forum Komunikasi Korban Banjir Blok 10 pada Senin (11/8/2025).
Salah satu warga, Andi Basriadi Nur, menyampaikan bahwa persoalan banjir kerap menjadi isu kampanye, namun hingga kini belum ada penanganan yang nyata. Padahal, setiap tahun wilayah mereka selalu dilanda banjir.
“Isu banjir selalu jadi bahan kampanye, tapi tidak ada realisasi. Kami meminta solusi konkret,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Sulsel.
Ia menambahkan, warga kini sudah mulai mempersiapkan diri sejak Agustus untuk mengantisipasi datangnya banjir, termasuk dengan menaikkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.
"Agustus ini kami sudah mulai bersiap-siap, menaikkan barang-barang agar tidak terendam,” lanjutnya.
Menurut Andi, bantuan dari pemerintah sejauh ini masih terbatas. Bantuan seperti makanan dan minuman hanya diberikan kepada warga yang rumahnya terendam, sementara banyak warga lain yang juga terdampak namun luput dari perhatian.
“Tidak ada akses keluar. Bantuan hanya diberikan kepada warga yang rumahnya terendam, padahal banyak yang terdampak tapi tidak mendapatkan bantuan,” tuturnya.
Ia meminta DPRD Sulsel turun langsung ke lokasi dan memberikan perhatian khusus terhadap penanganan banjir di Blok 10.
“Jangan biarkan kami terus mengungsi setiap kali banjir datang. Tolong beri kami perhatian,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Zul Ariffin, mengungkapkan bahwa desain tanggul penahan banjir untuk wilayah Manggala—termasuk Blok 10 Perumnas Antang—sebenarnya sudah disusun sejak 2021. Namun, pelaksanaannya terhambat oleh masalah anggaran.
“Tanggul sepanjang 5,2 kilometer telah kami desain untuk mencegah air masuk ke wilayah Blok 10. Usulan pembangunan sudah kami sampaikan ke kementerian, tetapi realisasinya tertunda karena kendala pembiayaan,” jelas Zul.
Ia juga memaparkan bahwa wilayah Blok 10 dan Kodam III kerap terdampak banjir parah karena tingginya debit air dari hulu. Kondisi tersebut diperparah dengan semakin berkurangnya daerah resapan akibat penimbunan lahan oleh pengembang.
“Daerah resapan semakin berkurang karena banyak lahan yang ditimbun. Akibatnya, limpasan air langsung mengalir ke permukiman,” terangnya.
Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Kadir Halid, mengatakan bahwa dalam RDP tersebut belum ditemukan solusi konkret karena penanganan banjir memerlukan kerja sama lintas sektor, baik dari pemerintah kota, provinsi, hingga pemerintah pusat.
“Warga Blok 10 juga akan melakukan RDP dengan Pemerintah Kota Makassar, karena wilayah itu masuk dalam administrasi Kota Makassar,” ujarnya.
Meski demikian, Kadir menyatakan akan menyampaikan permasalahan tersebut kepada Gubernur Sulsel, mengingat wilayah Blok 10 berada dekat dengan perbatasan Kabupaten Maros dan Gowa.
“Kami akan sampaikan ke Gubernur agar bisa mencarikan solusi. Kami akan berusaha semaksimal mungkin,” pungkasnya.
Salah satu warga, Andi Basriadi Nur, menyampaikan bahwa persoalan banjir kerap menjadi isu kampanye, namun hingga kini belum ada penanganan yang nyata. Padahal, setiap tahun wilayah mereka selalu dilanda banjir.
“Isu banjir selalu jadi bahan kampanye, tapi tidak ada realisasi. Kami meminta solusi konkret,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Sulsel.
Ia menambahkan, warga kini sudah mulai mempersiapkan diri sejak Agustus untuk mengantisipasi datangnya banjir, termasuk dengan menaikkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.
"Agustus ini kami sudah mulai bersiap-siap, menaikkan barang-barang agar tidak terendam,” lanjutnya.
Menurut Andi, bantuan dari pemerintah sejauh ini masih terbatas. Bantuan seperti makanan dan minuman hanya diberikan kepada warga yang rumahnya terendam, sementara banyak warga lain yang juga terdampak namun luput dari perhatian.
“Tidak ada akses keluar. Bantuan hanya diberikan kepada warga yang rumahnya terendam, padahal banyak yang terdampak tapi tidak mendapatkan bantuan,” tuturnya.
Ia meminta DPRD Sulsel turun langsung ke lokasi dan memberikan perhatian khusus terhadap penanganan banjir di Blok 10.
“Jangan biarkan kami terus mengungsi setiap kali banjir datang. Tolong beri kami perhatian,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Zul Ariffin, mengungkapkan bahwa desain tanggul penahan banjir untuk wilayah Manggala—termasuk Blok 10 Perumnas Antang—sebenarnya sudah disusun sejak 2021. Namun, pelaksanaannya terhambat oleh masalah anggaran.
“Tanggul sepanjang 5,2 kilometer telah kami desain untuk mencegah air masuk ke wilayah Blok 10. Usulan pembangunan sudah kami sampaikan ke kementerian, tetapi realisasinya tertunda karena kendala pembiayaan,” jelas Zul.
Ia juga memaparkan bahwa wilayah Blok 10 dan Kodam III kerap terdampak banjir parah karena tingginya debit air dari hulu. Kondisi tersebut diperparah dengan semakin berkurangnya daerah resapan akibat penimbunan lahan oleh pengembang.
“Daerah resapan semakin berkurang karena banyak lahan yang ditimbun. Akibatnya, limpasan air langsung mengalir ke permukiman,” terangnya.
Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Kadir Halid, mengatakan bahwa dalam RDP tersebut belum ditemukan solusi konkret karena penanganan banjir memerlukan kerja sama lintas sektor, baik dari pemerintah kota, provinsi, hingga pemerintah pusat.
“Warga Blok 10 juga akan melakukan RDP dengan Pemerintah Kota Makassar, karena wilayah itu masuk dalam administrasi Kota Makassar,” ujarnya.
Meski demikian, Kadir menyatakan akan menyampaikan permasalahan tersebut kepada Gubernur Sulsel, mengingat wilayah Blok 10 berada dekat dengan perbatasan Kabupaten Maros dan Gowa.
“Kami akan sampaikan ke Gubernur agar bisa mencarikan solusi. Kami akan berusaha semaksimal mungkin,” pungkasnya.
(UMI)
Berita Terkait

Sulsel
Tak Ingin Ada Anak Putus Sekolah, DPRD Sulsel dan Disdik Bahas 600 Siswa Belum Terakomodir
Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan bersama Dinas Pendidikan membahas solusi bagi 600 lulusan SMP yang belum tertampung di SMA Negeri.
Senin, 11 Agu 2025 20:14

Sulsel
DPRD Sulsel Geram! 8 Kota dan Kabupaten Tak Tersentuh Preservasi Jalan Multiyears
Komisi D menggelar rapat bersama dengan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi serta Bappelitbangda membahas program 5 paket fisik preservasi jalan tahun 2025 dengan skema multiyears di Gedung DPRD Sulsel pada Senin (11/08/2025).
Senin, 11 Agu 2025 17:23

Sulsel
LBK Ingatkan Pengerjaan Jalan Sapaya–Malakaji dan Galesong–Pattallassang Perhatikan Kualitas
Dua ruas jalan strategis di wilayah Gowa dan Takalar, yaitu Jalan Poros Sapaya–Malakaji dan Galesong–Pattallassang, resmi masuk dalam program multiyears Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Kamis, 07 Agu 2025 14:33

Sulsel
RDP denga Bulog, DPRD Sulsel Temukan Harga Gabah dan Beras Mahal di Masyarakat
Komisi B DPRD Sulsel menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Bulog Sulselbar, Satgas Pangan, Badan Pusat Statistik, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Perpadi Sulsel, Rabu (06/08/2025).
Rabu, 06 Agu 2025 22:01

Sulsel
Rakernas Nasdem di Makassar: Dongkrak Ekonomi hingga Bahas Putusan MK & IKN
Partai Nasdem akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Claro Makassar pada 8–10 Agustus 2025.
Selasa, 05 Agu 2025 18:06
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Nama Agus atau Lahir Tanggal 17 Bisa Dapat Tiket Gratis Bugis Waterpark Adventure
2

DPRD Sulsel Geram! 8 Kota dan Kabupaten Tak Tersentuh Preservasi Jalan Multiyears
3

BNI Bagikan Keseruan HUT ke-79 di Makassar Lewat A Festival Experience by Persuasif
4

IM3 Luncurkan SATSPAM, Fitur Berbasis AI Cegah Penipuan Digital
5

PDAM Makassar Berhasil Hapus Kerugian Rp5,2 M dan Raup Laba Ratusan Juta
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Nama Agus atau Lahir Tanggal 17 Bisa Dapat Tiket Gratis Bugis Waterpark Adventure
2

DPRD Sulsel Geram! 8 Kota dan Kabupaten Tak Tersentuh Preservasi Jalan Multiyears
3

BNI Bagikan Keseruan HUT ke-79 di Makassar Lewat A Festival Experience by Persuasif
4

IM3 Luncurkan SATSPAM, Fitur Berbasis AI Cegah Penipuan Digital
5

PDAM Makassar Berhasil Hapus Kerugian Rp5,2 M dan Raup Laba Ratusan Juta