Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Luqman Zainuddin
Senin, 06 Maret 2023 - 08:33 WIB
Pemanis buatan seringkali ditambahkan pada makanan untuk menambahkan cita rasa. Sayangnya, pada konsentrasi tertentu, pemanis buatan berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Pemanis selain gula yang dikenal sebagai erythritol, secara alami pada tingkat rendah terdapat di beberapa tanaman, seperti anggur dan jamur. Tapi juga diproduksi secara industri dan ditambahkan ke makanan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan 27 Februari di Nature Medicine, peneliti dari Klinik Cleveland di Ohio mempelajari 4.000 orang Amerika dan Eropa yang menjalani evaluasi jantung.
Baca juga: Hindari Makanan dan Minuman Ini! Bisa Bikin Imun Tubuhmu jadi Lemah
Peneliti menemukan bahwa mereka dengan konsentrasi darah tertinggi dari pemanis buatan berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke dalam tiga tahun berikutnya.
Khususnya, mayoritas peserta yang sudah memiliki beberapa bentuk penyakit kardiovaskular atau menunjukkan faktor risiko untuk mengembangkan masalah jantung di masa mendatang, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
Peningkatan pembekuan berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke karena aliran darah menjadi menyempit saat gumpalan terbentuk, menurut penelitian tersebut.
Pemanis selain gula yang dikenal sebagai erythritol, secara alami pada tingkat rendah terdapat di beberapa tanaman, seperti anggur dan jamur. Tapi juga diproduksi secara industri dan ditambahkan ke makanan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan 27 Februari di Nature Medicine, peneliti dari Klinik Cleveland di Ohio mempelajari 4.000 orang Amerika dan Eropa yang menjalani evaluasi jantung.
Baca juga: Hindari Makanan dan Minuman Ini! Bisa Bikin Imun Tubuhmu jadi Lemah
Peneliti menemukan bahwa mereka dengan konsentrasi darah tertinggi dari pemanis buatan berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke dalam tiga tahun berikutnya.
Khususnya, mayoritas peserta yang sudah memiliki beberapa bentuk penyakit kardiovaskular atau menunjukkan faktor risiko untuk mengembangkan masalah jantung di masa mendatang, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
Peningkatan pembekuan berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke karena aliran darah menjadi menyempit saat gumpalan terbentuk, menurut penelitian tersebut.