Tekan Keberadaan Pak Ogah, Dishub Akan Tutup Beberapa Titik U-Turn
Gusti Ridani
Minggu, 21 Mei 2023 - 18:49 WIB
Kehadiran Pak Ogah di Makassar menjadi sorotan tersendiri akhir-akhir ini. Pasalnya satu simpang kapsul tak lagi dijaga satu orang melainkan bisa mencapai belasan.
Meski kerap kali mengaku sebagai pengatur lalu lintas. Namun keberadaannya ini tak memiliki legalitas. Alih-alih memberikan kelancaran, lebih banyak mengakibatkan kemacetan.
Baca Juga: Menjajal Fitur Canggih Hyundai Creta Prime di Dalam Kota Makassar
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan Makassar, Syafran mengatakan, maraknya Pak Ogah di sejumlah jalan ini telah diatensi oleh Dinas Perhubungan Makassar, salah satu solusi baru yang disediakan dengan ditutupnya banyak U-Turn di Makassar. Rencana ini telah dibicarakan, dan akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
"Memang kita sudah ada rencana, ini masih terus dikoordinasikan juga dengan Polrestabes, Satlantas, Polda dan Dishub Provinsi," ujarnya, Minggu (21/5/23).
Ini juga akan dikoordinasikan bersama dengan beberapa Stakeholder, seperti Dinas PU, sebab akan menggunakan pembatas beton milik mereka.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan provinsi dan balai jalan, sebab beberapa jalan nasional juga butuh penganan serupa. Menurutnya masalah Pak Ogah ini meski tersandung masalah kewenangan jalan, namun tetap berimbas ke kota sehingga kota juga harus ikut mengintervensi.
Meski kerap kali mengaku sebagai pengatur lalu lintas. Namun keberadaannya ini tak memiliki legalitas. Alih-alih memberikan kelancaran, lebih banyak mengakibatkan kemacetan.
Baca Juga: Menjajal Fitur Canggih Hyundai Creta Prime di Dalam Kota Makassar
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan Makassar, Syafran mengatakan, maraknya Pak Ogah di sejumlah jalan ini telah diatensi oleh Dinas Perhubungan Makassar, salah satu solusi baru yang disediakan dengan ditutupnya banyak U-Turn di Makassar. Rencana ini telah dibicarakan, dan akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
"Memang kita sudah ada rencana, ini masih terus dikoordinasikan juga dengan Polrestabes, Satlantas, Polda dan Dishub Provinsi," ujarnya, Minggu (21/5/23).
Ini juga akan dikoordinasikan bersama dengan beberapa Stakeholder, seperti Dinas PU, sebab akan menggunakan pembatas beton milik mereka.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan provinsi dan balai jalan, sebab beberapa jalan nasional juga butuh penganan serupa. Menurutnya masalah Pak Ogah ini meski tersandung masalah kewenangan jalan, namun tetap berimbas ke kota sehingga kota juga harus ikut mengintervensi.