Bawaslu Sulsel bersama UIM Dorong Partisipasi Mahasiswa Kawal Pemilu 2024
Ahmad Muhaimin
Jum'at, 14 April 2023 - 00:59 WIB
Bawaslu Sulsel dan Universitas Islam Makassar (UIM) menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) di Ruang Sidang Muthmainnah Bawaslu Sulsel, Kamis (13/4) kemarin. Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Laode Arumahi dan Rektor Hj Majdah M. Zain.
Pada MOU tersebut, kedua pihak bersepakat untuk berkolaborasi melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam pengawasan partisipatif pada Pemilu dan Pilkada. Antara lain melalui kegiatan KKN tematik, magang, seminar dan diskusi, hingga tugas belajar.
Baca Juga: Ada dari Bawaslu, 99 Peserta Bersaing jadi Komisioner KPU Takalar dan Selayar
"MOU ini merupakan bentuk konsolidasi jaringan Bawaslu untuk berkolaborasi dengan multi pihak dalam rangka mendapatkan manfaat bersama," kata Arumahi dalam keterangan.
Bawaslu juga sudah berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi, organisasi keagamaan, kemahasiswaan dan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Sementara itu, Rektor UIM Hj Majdah M. Zain dalam pengarahannya mengatakan, perguruan tinggi harus ikut bertanggungjawab membangun proses politik yang sehat khususnya pada Pemilu dan Pilkada.
"Kampus harus melahirkan generasi cerdas, baik intelektual, emosional dan spritual berakhlak atau berintegritas," ungkapnya.
Pada MOU tersebut, kedua pihak bersepakat untuk berkolaborasi melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam pengawasan partisipatif pada Pemilu dan Pilkada. Antara lain melalui kegiatan KKN tematik, magang, seminar dan diskusi, hingga tugas belajar.
Baca Juga: Ada dari Bawaslu, 99 Peserta Bersaing jadi Komisioner KPU Takalar dan Selayar
"MOU ini merupakan bentuk konsolidasi jaringan Bawaslu untuk berkolaborasi dengan multi pihak dalam rangka mendapatkan manfaat bersama," kata Arumahi dalam keterangan.
Bawaslu juga sudah berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi, organisasi keagamaan, kemahasiswaan dan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Sementara itu, Rektor UIM Hj Majdah M. Zain dalam pengarahannya mengatakan, perguruan tinggi harus ikut bertanggungjawab membangun proses politik yang sehat khususnya pada Pemilu dan Pilkada.
"Kampus harus melahirkan generasi cerdas, baik intelektual, emosional dan spritual berakhlak atau berintegritas," ungkapnya.