MIWF Hidupkan Denyut Literasi di Kota Makassar
Gusti Ridani
Kamis, 08 Juni 2023 - 21:15 WIB
Makassar Internasional Writers Festival (MIWF) menggelar festival literasi di Benteng Fort Rotterdam selama 4 hari mulai 8-11 Juni mendatang. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Makassar.
Ada banyak event literasi dalam MIWF kali ini, mulai dari workshop, pameran, diskusi terkait penerbit, pembaca, pojok komunitas literasi, diskusi buku, pembacaan puisi, dan sederet kegiatan literasi lainnya.
Baca Juga:Perdana Digelar di Sorowako, Festival Literasi Dorong Segala Usia Berani Berkarya
Di hari pertama, ada beberapa kegiatan yang diadakan seperti Workshop Sastra Anak yang dibawakan Reda Gaudiamo.
Menurutnya, tidak mudah membuat sastra anak seperti sastra pada umumnya. Karena perlu ketelitian yang mendalam untuk membuatnya menarik. Sastra anak, kata dia, harus sebagai sumbu, yang menyalakan ide dan imajinasi anak. Hanya saja, sulit menemukan sastra anak yang memang bagus.
"Geliat sastra anak tidak begitu tampak. Di toko buku memang buku anak tampak baik-baik saja, tapi kalau mendekat sangat sedikit sastra anak. Lebih banyak buku cerita Nusantara anak, agama," bebernya, Kamis (8/6/23).
Buku sastra anak ke depannya, kata dia, harus diperhatikan lagi. Karena buku sastra anak harus dikategorikan berdasarkan umur dan levelnya, tidak seperti buku pada umumnya.
Ada banyak event literasi dalam MIWF kali ini, mulai dari workshop, pameran, diskusi terkait penerbit, pembaca, pojok komunitas literasi, diskusi buku, pembacaan puisi, dan sederet kegiatan literasi lainnya.
Baca Juga:Perdana Digelar di Sorowako, Festival Literasi Dorong Segala Usia Berani Berkarya
Di hari pertama, ada beberapa kegiatan yang diadakan seperti Workshop Sastra Anak yang dibawakan Reda Gaudiamo.
Menurutnya, tidak mudah membuat sastra anak seperti sastra pada umumnya. Karena perlu ketelitian yang mendalam untuk membuatnya menarik. Sastra anak, kata dia, harus sebagai sumbu, yang menyalakan ide dan imajinasi anak. Hanya saja, sulit menemukan sastra anak yang memang bagus.
"Geliat sastra anak tidak begitu tampak. Di toko buku memang buku anak tampak baik-baik saja, tapi kalau mendekat sangat sedikit sastra anak. Lebih banyak buku cerita Nusantara anak, agama," bebernya, Kamis (8/6/23).
Buku sastra anak ke depannya, kata dia, harus diperhatikan lagi. Karena buku sastra anak harus dikategorikan berdasarkan umur dan levelnya, tidak seperti buku pada umumnya.